Minggu, 28 Juli 2013

Biografi Megawati Soekarno Putri

Megawati Soekarnoputri adalah Presiden Republik Indonesia ke-5, putri sulung Presiden RI pertama Soekarno dan Ibu negara Fatmawati. Lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947 dan bernama lengkap Dyah Permata Megawati Soekarnoputri. Kehidupan masa kecil Megawati dilewatkan di Istana Negara. Sejak masa kanak-kanak, Megawati mempunyai hobi menari dan sering ditampilkan di hadapan tamu-tamu negara yang berkunjung ke Istana. Memulai pendidikannya, dari SD hingga SMA di Perguruan Cikini, Jakarta kemudian pernah belajar di dua Universitas, yaitu Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung (1965-1967) dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972). 
Mbak Mega menikah dua kali, pernikahan pertama dengan pilot Letnan Satu Penerbang TNI AU, Surendro dan dikaruniai dua anak lelaki bernama Mohammad Prananda dan Mohammad Rizki Pratama. Suaminya kemudian meninggal saat tahun 1970, di kawasan Indonesia Timur, pilot Surendro bersama pesawat militernya hilang dalam tugas. Tiga tahun kemudian Mega menikah dengan Taufik Kiemas, pengusaha asal Ogan Komiring Ulu, Sumatera Selatan. Mbak Mega dan Taufik Kiemas dikaruniai seorang putri Puan Maharani. 

Walaupun keturunan politikus nomor wahid, tidak terbilang piawai dalam dunia politik. Mbak Mega mengawali karir politiknya sekitar tahun 1987 di Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Awalnya Ia dipandang sebelah mata oleh teman dan lawan politiknya, dianggap sebagai pendatang baru dalam kancah politik Indonesia. Saat itu Partai Demokrasi Indonesia (PDI) menempatkannya sebagai salah seorang calon legislatif dari daerah pemilihan Jawa Tengah, untuk mendongkrak suara. Megawati tampil menjadi primadona dalam kampanye PDI, walau tergolong tidak banyak bicara. Suara untuk PDI naik, beliau kemudian terpilih menjadi anggota DPR/MPR mewakili Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun itu pula Megawati terpilih sebagai Ketua DPC PDI Jakarta Pusat. Kehadiran Megawati di Parlemen belum saat itu belum dapat berbuat banyak akibat tekanan politik di era Soeharto. Gerakan politiknya lebih bersifat lobi-lobi diluar parlemen. Tahun 1993 karir politiknya meningkat tajam setelah terpilih menjadi ketua umum PDI. Hal ini di anggap ancaman bagi pemerintah Soeharto saat itu. 

Proses naiknya mbak mega sebagia ketua umum berawal dari kemelut di tubuh PDI yang melangsungkan konggres di Medan yang berakhir deadlock. Saat itu, pemerintahan Soeharto ikut campur tangan dengan urusan Parpol, sehingga pemerintah mendukung Hardjono untuk menggantikan Soerjadi. PDI kemudian mengadakan konggres luar biasa di Surabaya. Dalam konggres ini nama Megawati mencuat dan mengungguli Hardjono yang didukung pemerintah. Mega terpilih sebagai Ketua Umum PDI. Kemudian status Mega sebagai Ketua Umum PDI dikuatkan lagi oleh Musyawarah Nasional PDI di Jakarta.

Tetapi pemerintah menganggap pemilihan Mega tidak syah, Namun pemerintah menolak dan menganggapnya tidak sah. Karena itu, dan pemerintah menggalang kekuatan mendongkel Mega sebagai Ketua Umum PDI. Fatimah Ahmad cs, atas dukungan pemerintah, menyelenggarakan Kongres PDI di Medan pada tahun 1996, untuk menaikkan kembali Soerjadi. Mega dengan tegas menyatakan tidak mengakui Kongres Medan. Mega teguh menyatakan dirinya sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro, sebagai simbol keberadaan DPP yang sah, dikuasai oleh pihak Mega. Para pendukung Mega tidak mau surut satu langkah pun. Mereka tetap berusaha mempertahankan kantor itu. 

Soerjadi yang didukung pemerintah pun memberi ancaman akan merebut secara paksa kantor DPP PDI itu. Ancaman itu kemudian menjadi kenyataan. Pagi, tanggal 27 Juli 1996 kelompok Soerjadi benar-benar merebut kantor DPP PDI dari pendukung Mega. Terjadilah peristiwa bentrokan berdaarah yang terkenal dengan sebutan peristiwa 27 Juli. Tekanan politik pemerintah terhadap mbak Mega makin kuat, namun hal ini justru mengundang simpati dan empati masyarakat luas. Akibatnya, PDI pimpinan Mega tidak bisa ikut Pemilu 1997. Setelah rezim Orde Baru tumbang, PDI Mega berubah nama menjadi PDI Perjuangan. Partai politik berlambang banteng gemuk dan bermulut putih itu berhasil memenangkan Pemilu 1999 dengan meraih lebih tiga puluh persen suara. Kemenangan PDIP itu menempatkan Mega pada posisi paling patut menjadi presiden dibanding kader partai lainnya. Tetapi ternyata pada SU-MPR 1999, Mega kalah karena sistem pemilihan presiden tidak dipilih langsung oleh rakyat tapi dipilih oleh anggota parlemen. Ini menunjukkan Mbak kepiawaian politik mega kalah dibanding nama-nama beken seperti Amien Rais, dan Abdurrahman Wahid. Perolehan suara Megawati di bawah Abdurrahman Wahid. Beliau kemudian diangkat menjadi Wakil Presiden RI yang ke-8 mendampingi presiden Abdurrahman Wahid.

Kurang dari dua tahun, tepatnya tanggal 23 Juli 2001 anggota MPR secara aklamasi menempatkan Megawati duduk sebagai Presiden RI ke-5 menggantikan KH Abdurrahman Wahid. Hal ini terjadi setelah MPR menggelar sidang umum istimewa melengserkan presiden terpilih atas prakarsa Amien Rais. Megawati menjadi presiden hingga 20 Oktober 2003. Setelah habis masa jabatannya, Megawati kembali mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan presiden langsung tahun 2004. Namun, beliau gagal untuk kembali menjadi presiden setelah kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono yang akhirnya menjadi Presiden RI ke-6.

 

Biografi Kyai Haji Abdurrahman Wahid 

 

Kyai Haji Abdurrahman Wahid, biasa dipanggil Gus Dur, adalah putra pertama dari enam bersaudara, dilahirkan di Denanyar, Jombang, Jawa Timur pada 4 Agustus 1940. Gus Dur adalah keturunan ‘darah biru’. Ayahnya, KH Wahid Hasyim adalah putra KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU dan pendiri Pesantren Tebu Ireng Jombang. Ibundanya, Hj Sholehah adalah putri pendiri Pesantren Denanyar Jombang, KH Bisri Syansuri. Kakek dari pihak ibunya ini juga merupakan tokoh NU, yang menjadi Rais ‘Aam PBNU setelah KH Abdul Wahab Hasbullah.
gus-dur

Biografi Kyai Haji Abdurrahman Wahid

Pada 1949, ketika clash dengan pemerintahan Belanda berakhir, ayahnya diangkat sebagai Menteri Agama pertama, sehingga keluarga Wahid Hasyim pindah ke Jakarta. Tamu-tamu, terdiri para tokoh yang sebelumnya biasa dijumpai di rumah kakeknya, terus berlanjut ketika ayahnya menjadi menteri agama. Hal ini memberikan pengalaman tersendiri bagi Gus Dur. Ia mulai berkenalan dengan dunia politik yang didengar dari para kolega ayahnya. Sejak kanak-kanak, ibunya telah ditandai berbagai isyarat bahwa Gus Dur akan mengalami garis hidup yang berbeda dan memiliki kesadaran penuh akan tanggung jawab terhadap NU. Pada April 1953, Gus Dur pergi bersama ayahnya mengendarai mobil ke daerah Jawa Barat untuk meresmikan madrasah. Di suatu tempat di sepanjang pegunungan antara Cimahi-Bandung, mobilnya mengalami kecelakaan. Gus Dur bisa diselamatkan, tetapi ayahnya meninggal. Kematian ayahnya membawa pengaruh tersendiri dalam kehidupannya. Dalam kesehariannya, Gus Dur punya kegemaran membaca dan rajin memanfaatkan perpustakaan pribadi ayahnya. Ia juga aktif berkunjung ke perpustakaan umum di Jakarta. Pada usia belasan tahun Gus Dur telah akrab dengan berbagai majalah, surat kabar, novel dan buku-buku serius. Karya-karya yang dibaca tidak hanya cerita, utamanya cerita silat dan fiksi, tetapi wacana tentang filsafat dan dokumen-dokumen manca negara. Ia juga senang bermain bola, catur, dan musik. Kegemaran lain adalah nonton bioskop. Kegemarannya ini menimbulkan apresiasi mendalam dalam dunia film. Inilah sebabnya mengapa Gu Dur pada 1986-1987 diangkat sebagai ketua juri Festival Film Indonesia. Masa remaja Gus Dur sebagian besar dihabiskan di Jogjakarta dan Tegalrejo. Di dua tempat ini pengembangan ilmu pengetahuannya mulai meningkat. Masa berikutnya, Gus Dur tinggal di Jombang, di pesantren Tambak Beras, sampai kemudian melanjutkan studi di Mesir. Sebelum berangkat ke Mesir, pamannya telah melamarkan seorang gadis untuknya, yaitu Sinta Nuriyah anak H Muh Sakur. Perkawinannya dilaksanakan ketika ia berada di Mesir.

Musik Klasik Gus Dur

Pertama kali belajar, Gus Dur kecil belajar pada sang kakek, KH Hasyim Asy’ari. Saat serumah dengan kakek, ia diajari mengaji dan membaca Al Qur’an. Dalam usia lima tahun ia telah lancar membaca Al Qur’an. Pada saat ayahnya pindah Jakarta, di samping belajar formal di sekolah, Gus Dur les privat Bahasa Belanda. Guru lesnya bernama Willem Buhl, seorang Jerman yang telah masuk Islam dan mengganti namanya dengan Iskandar. Untuk menambah pelajaran Bahasa Belanda, Buhl selalu menyajikan dengan musik klasik. Inilah pertama kali persentuhan Gu Dur dengan dunia Barat dan dari sini pula Gus Dur mulai tertarik dan mencintai musik klasik. Menjelang lulus SD, Gus Dur memenangkan lomba karya tulis (mengarang) se-Jakarta. Karenanya wajar jika pada masa kemudian banyak tulisan Gus Dur menghiasai berbagai media massa. Setelah lulus SD, Gus Dur dikirim orang tuanya belajar di Jogjakarta. Pada 1953 ia masuk SMEP (Sekolah Menengah Ekonomi Pertama) Gowongan, sambil mondok di Pesantren Krapyak. Sekolah ini meski dikelola Gereja Katolik Roma, tetapi sepenuhnya menggunakan kurikulum sekuler. Di sekolah ini pula pertama Gus Dur belajar Bahasa Inggris. Gus Dur lalu minta pindah ke kota dan tinggal di rumah H Junaidi, pimpinan lokal Muhammadiyah dan orang yang berpengaruh di SMEP. Kegiatan rutinnya, setelah salat subuh, mengaji pada KH Ma’sum Krapyak, siang hari sekolah di SMEP, dan malamnya ikut berdiskusi bersama H Junaidi dan anggota Muhammadiyah lainnya. Ketika menjadi siswa SMEP, Gus Dur didorong oleh gurunya untuk menguasai Bahasa Inggris, sehingga dalam waktu satu-dua tahun Gus Dur menghabiskan beberapa buku berbahasa Inggris. Di antara buku-buku yang dibacanya adalah karya Ernest Hemingway, John Steinbach, dan William Faulkner. Ia juga membaca beberapa karya Johan Huizinga, Andre Malraux, Ortega Y Gasset, dan beberapa karya penulis Rusia, seperti Pushkin, Tolstoy, Dostoevsky dan Mikhail Sholokov. Gus Dur juga melahap habis beberapa karya Wiill Durant yang berjudul ‘The Story of Civilazation’. Gus Dur juga aktif mendengarkan siaran radio Voice of America dan BBC London. Ketika mengetahui bahwa Gus Dur pandai berbahasa Inggis, Pak Sumatri-seorang guru SMEP yang juga anggota Partai Komunis- memberi buku karya Lenin ‘What is To Be Done’ . Pada saat yang sama, anak yang memasuki masa remaja ini telah mengenal Das Kapital-nya Karl Marx, filsafat Plato, Thales, dan sebagainya. Setamat SMEP, Gus Dur melanjutkan belajar di Pesantren Tegalrejo Magelang. Pesantren ini diasuh KH Chudhari, kiai yang memperkenalkan Gus Dur dengan ritus-ritus sufi. Di bawah bimbingan kiai ini pula, Gus Dur mengadakan ziarah ke makam-makam para wali di Jawa. Menghabiskan dua tahun di pesantren Tegalrejo, Gus Dur lalu kembali ke Jombang dan tinggal di Pesantren Tambak Beras. Saat itu usianya mendekati 20 tahun, sehingga di pesantren milik pamannya, KH Abdul Fatah, ia menjadi seorang ustadz, dan menjadi ketua keamanan. Pada usia 22 tahun, Gus Dur ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji, kemudian ke Mesir melanjutkan studi di Universitas Al Azhar.
Pada 1966 Gus Dur pindah ke Irak. Ia masuk Departement of Religion di Universitas Bagdad sampai 1970. Di luar kampus, Gus Dur rajin mengunjungi makam-makam para wali, termasuk makam Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, pendiri jamaah tarekat Qadiriyah. Ia juga menggeluti ajaran Imam Junaid Al-Baghdadi, pendiri aliran tasawuf yang diikuti jemaah NU. Di sinilah Gus Dur menemukan sumber spiritualitasnya. Dari Baghdad, Gus Dur ingin melanjutkan studi ke Eropa. Tetapi karena persyaratan ketat, utamanya dalam bahasa, –misalnya untuk masuk kajian klasik di Kohln harus menguasai bahasa Hebraw, Yunani atau Latin di samping bahasa Jerman–, tidak dapat dipenuhinya, akhirnya yang dilakukan adalah menjadi pelajar keliling dari satu universitas ke universitas lainnya. Pada akhirnya Gus Dur menetap di Belanda selama enam bulan dan mendirikan Perkumpulan Pelajar Muslim Indonesia dan Malaysia yang tinggal di Eropa. Untuk biaya hidup di rantau, dua kali sebulan ia pergi ke pelabuhan untuk bekerja sebagai pembersih kapal tanker.

Perjalanan Karir Gus Dur

Sepulang dari pengembaraan mencari ilmu, Gus Dur kembali ke Jombang, memilih menjadi guru. Pada 1971 ia bergabung di Fakultas Ushuludin Universitas Tebu Ireng Jombang. Tiga tahun kemudian menjadi sekretaris Pesantren Tebu Ireng, dan pada tahun sama Gus Dur mulai menekuni sebagaii kolumnis. Pada 1974 Gus Dur diminta pamannya, KH Yusuf Hasyim membantu di Pesantren Tebu Ireng dengan menjadi sekretaris. Gus Dur mulai sering mendapat undangan menjadi nara sumber pada sejumlah forum diskusi, baik di dalam maupun luar negeri. Selanjutnya Gus Dur terlibat kegiatan LSM. Pertama di LP3ES bersama Dawam Rahardjo, Aswab Mahasin, dan Adi Sasono dalam proyek pengembangan pesantren, kemudian Gus Dur mendirikan P3M yang dimotori LP3ES. Pada 1979 Gus Dur pindah ke Jakarta. Mula-mula ia merintis Pesantren Ciganjur. Pada awal 1980 Gus Dur dipercaya sebagai wakil katib syuriah PBNU. Di sini Gus Dur terlibat diskusi dan perdebatan serius mengenai masalah agama, sosial dan politik dengan berbagai kalangan lintas agama, suku dan disiplin ilmu. Karier yang dianggap ‘menyimpang’ -dalam kapasitasnya sebagai seorang tokoh agama sekaligus pengurus PBNU adalah ketika menjadi ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) pada 1983. Ia juga menjadi ketua juri dalam Festival Film Indonesia (FFI) 1986, 1987. Pada 1984 Gus Dur dipilih secara aklamasi oleh tim ahl hall wa al-’aqdi yang diketuai KH As’ad Syamsul Arifin untuk menduduki jabatan ketua umum PBNU pada muktamar ke-27 NU di Situbondo. Jabatan itu kembali dikukuhkan pada muktamar ke-28 di pesantren Krapyak Jogjakarta (1989), dan muktamar di Cipasung Jawa Barat (1994). Jabatan ketua umum PBNU kemudian dilepas ketika Gus Dur menjabat presiden ke-4 RI. Meskipun sudah menjadi presiden, kenylenehan Gus Dur tak hilang. Gus Dur menjadi Presiden sedangkan Megawati Soekarnoputri menjadi wakil presiden. Catatan karier Gus Dur yang patut juga dicatat adalah saat menjadi ketua Forum Demokrasi (1991-1999), dengan sejumlah anggota terdiri berbagai kalangan, khususnya nasionalis dan non muslim. Dari perjalanannya tersebut memberikan gambaran betapa kompleks dan rumitnya perjalanan Abdurrahman Wahid, bertemu dengan berbagai macam orang yang hidup dengan latar belakang ideologi, budaya, kepentingan, strata sosial dan pemikiran yang berbeda. wikipedia/berbagai sumber

Jejak Penghargaan Gus Dur

  • Tokoh 1990, Majalah Editor, tahun 1990
  • Ramon Magsaysay Award for Community Leadership, Ramon Magsaysay Award Foundation, Philipina, tahun 1991
  • Islamic Missionary Award from the Government of Egypt, tahun 1991
  • Penghargaan Bina Ekatama, PKBI, tahun 1994
  • Man Of The Year 1998, Majalah berita independent (REM), tahun 1998
  • Honorary Degree in Public Administration and Policy Issues from the University of Twente, tahun 2000
  • Gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Jawaharlal Nehru, tahun 2000
  • Doctor Honoris Causa dalam bidang Philosophy In Law dari Universitas Thammasat Thaprachan Bangkok, Thailand, Mei 2000
  • Doctor Honoris Causa dari Universitas Paris I (Panthéon-Sorbonne) pada bidang ilmu hukum dan politik, ilmu ekonomi dan manajemen, dan ilmu humaniora, tahun 2000
  • Penghargaan Kepemimpinan Global (The Global Leadership Award) dari Columbia University, September 2000
  • Doctor Honoris Causa dari Asian Institute of Technology, Thailand, tahun 2000
  • Ambassador for Peace, salah satu badan PBB, tahun 2001
  • Doctor Honoris Causa dari Universitas Sokka, Jepang, tahun 2002
  • Doctor Honoris Causa bidang hukum dari Konkuk University, Seoul Korea Selatan, 21 Maret 2003.

Inilah Identitas Rahasia Olong alias Ahmad Fathanah

Ketua Bidang Humas DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera, Selasa (7/5), menyebut Ahmad Fathanah sebagai penjahat dan makelar. Salah satu alasannya, kedekatan sebagai teman LHI ‘dimanfaatkan’ pria itu untuk mencatut nama PKS. Pada hari yang sama, istri Ahmad Fathanah, Septi Sanustika, juga menegaskan bahwa suaminya bukan kader PKS, melainkan hanya teman LHI sejak kuliah di Saudi.

Siapa sebenarnya Ahmad Fathanah alias Olong? Berikut ini identitas rahasianya seperti dilansir dakwatuna.com:

1. #Olong, pernah masuk penjara Bangkok, di esktradisi ke Australia, Barimah Darwin http://www.abc.net.au/news/2008-08-29/ashmore-reef-people-smuggler-pleads-guilty/493570 …

2. Pada 1999 #Olong tertangkap di Bangkok-Thailand oleh pihak Australia dg dugaan mafia human trafficking.

3. Achmad #Olong lalu ditahan lima tahun, dari ancaman 20 tahun. Kenapa? Karena dia mau kerjasama dgn federal

4. Setelah keluar dari penjara Darwin thn 2004 dengan “persyaratan federal”, thn itupula langsung mendekati PKS, via LHI. #Olong

5. “persyaratan federal” sepertinya Federal Australia punya rahasia kelemahan #Olong, sehingga olong bertekuk lutut.

6. Kalau antek mossad, biasanya merekam adegan sex mata2 dan intelnya, dengan ancaman akan dipublikasi #Olong

7. *mungkin ada perintah dekati PKS* Olong langsung “silaturrahim dgn LHI, kmudian “merayu” mengajak kerjasama.

8. Gak tanggung2, th 2004 #Olong merayu menempakkan LHI sebagai komisaris AJS.

9. Jebakan thn 2004 terhadap LHI gagal, yg diputus bersalah Pengadilan Negeri Jakpus adalah #Olonghttp://news.detik.com/read/2013/02/03/113516/2159778/10/tahun-2005-luthfi-hasan-ahmad-fathanah-pernah-dilaporkan-ke-polisi …

10. Achmad #Olong disebut media The Age Australia sbg the”number one people smuggler in Indonesia at the time”.

11. Baca soal rekam jejak Achmad Olong dalam penyelundupan manusia di The Age >>http://news.theage.com.au/breaking-news-national/accused-people-smuggler-a-refugee-20100601-wuyx.html …

12. Baca juga soal jejak Achmad Olong di The West Australian disini >> http://au.news.yahoo.com/thewest/a/-/breaking/7328350/iraqi-man-on-trial-for-people-smuggling/ …

13. Kalo mau lebih valid, cek ke Konsulat RI di Darwin, atau cari pejabat Deplu bernama pak Primo Alui

14. Di berita ini, Olong disebut pernah ditahan di penjara Berrimah Darwin >>http://beritasore.com/2009/07/16/dubes-ri-di-australia-harapkan-keadilan/ …

15. Misi I menjebak Lutfi gagal, butuh bertahun2 #Olong untuk mendekat ke Lutfi lagi

16. Tahun 2009, ada celah #Olong mendekati pejabat PKS, salah satunya lewat kementrian pertanian

17. Australia sgt mrh krn kuota sapi Impor dr negeriny dikurangi Indonesia. Australia stop Ekspor Sapi ke RI:http://nasional.news.viva.co.id/news/read/225393-australia-stop-impor–sapi-bali-sensus-ulang … #Olong

18. Indonesia memanfaatkan peternak lokal utk mencukupi kebutuhan sapi nasional. Ternyata cukup. #Olong

19. Tahun 2011-2012 adalah tahun ketegangan Diplomasi Sapi RI-Australia:http://www.republika.co.id/berita/kolom/resonansi/12/07/13/m73fmm-diplomasi-sapi …

20. Australia melihat, bahwa hambatan perdagangan sapi disebabkan oleh menteri pertanian yg berasal dari PKS. #Olong

21. Akhirnya Australia pakai semua cara utk buat perhitungan dengan PKS. Mulai dg mengintimidasi Rumah potong Hewan :http://www.tempo.co/read/news/2013/02/15/090461473/Ini-Penyebab-Kelangkaan-Daging-Sapi-di-Jakarta …

22. Dg intimidasi Australia kpd rumah potong hewan, otomatis sapi lokal tdk bisa dipotong, shg daging sapi langka, padahal sapi lokal banyak

23. Intimidasi Australia ini, membuat masyarakat resah krn harga daging tinggi, daging sangat langka dipasaran

24. Rakyat otomatis menilai kerja dari menteri pertanian tidak becus, menteri pertanian di hujat.

25. Tidak berhenti sampai disitu, Australia ternyata mengirim #Olong untuk menjebak LHI, Hilmi & PKS, bersabar merayu beberapa tahun

26. Berita Presiden Islamic party di Indonesia yg tertangkap krn suap menjadi headline juga beberapa media Australia. #Olong Anda sukses!

[Sumber: dakwatuna.com dari kulwit @prajuritmama]

Ahmad Fathanah Agen yang Ditanam untuk Hancurkan PKS?

Jakarta, Aktual.co —  Nama Ahmad Fathanah menjadi headline media massa beberapa hari ini. Ia membuat geger publik sejak ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat operasi tangkap tangan (OTT) terkait suap impor daging.

Fathanah kemudian menjadi buah bibir karena dekat dengan wanita-wanita seksi. Sebut saya Ayu Azhari, Vitalia Sesya dan Tri Kurnia Puspita. Ketiganya diduga kecipratan uang haram Fathanah.

Munculnya Fhatanah di tengah pusaran kasus korupsi elit PKS ini pantas dicurigai, diselidiki dan dibongkar tuntas. Akun @triomacan2000 sempat memblejeti siapa Ahmad Fathanah.

Menurut @triomacan2000 dalam kicauannya di Twitter, sebelum ramai kasus suap impor daging, sebenarnya Ahmad Fathanah juga hampir berhasil menyeret Luthfi Hasan Ishaq (LHI) ke penjara. Kasusnya, proyek kerjasama Telkomsel.

"Untungnya, kasus tersebut berhasil dipetieskan di Polda Metro sehingga LHI dan HNW (Hidayat Nur Wahid saat itu ketua MPR) yg mau diseret-seret keterlibatanya, selamat," kata @triomacan2000.

Setelah beberapa tahun senyap, imbuh @triomacan2000, tiba-tiba nama AF ini muncul lagi. Dalam kasus suap impor daging yang akibatkan LHI ditahan dan PKS gonjang-ganjing

"Kecurigaan bahwa AF adalah 'agen' yang ditanam di lingkungan PKS semakin merebak karena modus, record, motif dan konstelasi politik RI saat ini memungkinkan hal itu terjadi," sambungnya.
Ari Purwanto

Diungkap, Operasi Bumi Hangus PKS Lewat Ahmad Fathanah


RMOL. Publik kembali dibuat penasaran siapa sebenarnya Ahmad Fathanah (AF)? Belakangan diberitakan, tersangka korupsi sapi impor itu melimpahkan uang dan aset yang diduga hasil korupsi kepada tiga perempuan cantik; Ayu Azhari, Vitalita Sesha dan Tri Kurnia Puspita.
Kepada artis papan atas Ayu Azhari, AF memberikan 1.800 juta dolar AS dan Rp 20 juta. Sementara kepada Vitalia yang dikenal sebagai model majalah dewasa dan penyanyi dangdut Tri Kurnia, dia memberikan ratusan juta rupiah.
Lewat kicauan berjudul "Jejak Ahmad Fathanah, Siapa Sih Dia (Bag. I)", kemarin, akun Twitter @TrioMacan2000 membeberkan misteri AF. Dalam kicauannya, @TrioMacan 2000 menyebut AF adalah agen yang disusupkan ke PKS dengan target partai dakwah itu hancur. Kecurigaan bahwa AF adalah agen yang ditanam di lingkungan PKS nampak dari kebiasaannya hadir dalam setiap pusaran korupsi PKS yang terungkap. Dia berperan sebagai pengumpan agar elit PKS terjerat.
Modus yang menguatkan AF sebagai agen yang ditanam untuk menyeret elit PKS ke penjara, tulis @TrioMacan2000, di setiap kasus terkait AF selalu "dibumbui" dengan cerita-cerita atau kisah keterlibatan wanita yang dikesankan sebagai PSK, piaraan dan sejenisnya. Dengan modus ini AF atau mastermind yang menjadi "majikan" AF berharap kehancuran atau daya rusak yang ditimbulkan terhadap PKS menjadi maksimal.
Sebelum ditangkap oleh KPK di Hotel Le Meredian Jakarta pada 29 Januari lalu, AF pernah mencoba menyeret Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) dan Hidayat Nur Wahid (HNW) ke penjara menggunakan kasus proyek kerjasama mereka dengan Telkomsel. Untungnya, kasus tersebut berhasil dipetieskan di Polda Metro sehingga LHI dan HNW yang saat itu menjabat ketua MPR selamat.
AF pernah ditangkap karena tuduhan menyelundupkan 353 WNA yang mayoritasnya dari Irak ke Australia. AF ditangkap di Thailand kemudian diekstradisi ke Australia dan menghadapi ancaman hukuman 20 tahun atau seumur hidup. AF yang harusnya menjalani hidup 20 tahun di penjara Australia, tiba-tiba muncul di Indonesia seolah-olah tanpa ada masalah apapun. @TrioMacan2000 menulis pembebasan AF dilakukan tanpa mekanisme grasi, amnesti atau abolisi. Hampir dapat dipastikan dia keluar dari penjara Australia karena adanya deal-deal khusus.
Dari modus dan track record AF, lalu dikaitkan dengan konstelasi politik nasional saat ini, ada tiga pihak yang mendulang untung dari misi hancurnya PKS melalui isu korupsi, amoral dan pembentukan persepsi publik yang disebabkan AF. Ketiga pihak itu menurut @TrioMacan2000, Istana dan Partai Demokrat, pihak-pihak yang terlibat korupsi Century dan partai-partai lain.
"SBY & RING 1nya sdh lama sangat kesal dgn PKS. Meski PKS adalah mitra koalisi, tapi PKS tetap kritis thdp SBY & kasus2 korupsi istana," kicau @TrioMacan2000.
"PKS tercatat sbg inisiator pembongkaran korupsi century & rencana pansus Mafia Pajak yg nyaris menjatuhkan kekuasaan SBY & Budiono. Kemarahan SBY and his gank thdp PKS sebenarnya sdh diubun2. Tdk tertahankan. PKS selalu jadi ancaman bagi SBY-Budiono -PD - sekutu2nya," lanjut kicauan @TrioMacan2000.
Dikicaukan lagi, bukan SBY namanya jika dia tidak tahu cara menjatuhkan atau menghancurkan PKS secara elegan. SBY ahli strategi dan jenius dalam siasat. Meski PKS sudah menjelma jadi anak nakal di mata SBY, "hukuman" terhadap PKS kelihatan di mata publik selalu terarah dan terukur. Meski nyaris kalah dalam voting usulan Pansus Mafia Pajak, SBY hanya menghukum ringan PKS dengan mencopot satu menteri PKS.
Tapi, AF sebagai "NOC" alias "agen tidur" dibangunkan untuk misi khusus. Rangkaian skenario untuk menyeret LHI pun dijalankan. LHI dijemput paksa oleh KPK saat SBY "kebetulan" berada di pesawat menuju Timur Tengah. Sangat kentara, upaya penjemputan paksa dan penahanan LHI harus dilakukan sesegera mungkin sekalipun dia tidak kena operasi tangkap tangan.
Perlakuan KPK terhadap LHI jelas berbeda dengan tersangka korupsi lain yang tidak terkena operasi tangkap tangan? Intinya agar PKS tidak bisa tekan atau lobi SBY untuk selamatkan LHI. Sementara SBY punya alibi, sedang di pesawat sehingga tak bisa terima telpon dari orang PKS yang selama ini hotline dengannya. Ketika LHI sudah tersangka dan sudah meringkuk di tahanan, meski ditekan habis oleh Ketua Majelis Syuro PKS Ustad Hilmi Aminuddin, SBY bisa mengelak dengan jawaban tidak bisa lagi.
Untuk memastikan operasi penghancuran PKS, dan tentu saja partai-partai lain via tangan KPK sukses, Abraham Samad harus dilumpuhkan secara total karena dia penghalang. Samad dikenal dekat dengan PKS via senior dan mentornya yang tokoh PKS, Tamsil Linrung. Sebelumnya, dia juga dikenal pro PKS. Operasi tangkap tangan KPK pada AF tidak diketahui Samad selaku ketua KPK. Operasi tersebut merupakan operasi Bambang Widjojato (BW). SBY dan BW punya kepentingan atau benang merah yang sama jika dihadapkan dengan isu korupsi Century. Keduanya tidak mau kasusnya tuntas. Di sisi lain, pimpinan KPK yang paling ngotot mau tuntaskan kasus korupsi Century melalui jalur hukum adalah Samad.
Bagi SBY dan Partai Demokrat, tidak ada jalan lain untuk selamatkan Partai Demokrat dan masa depannya kecuali dengan menghancurkan partai-partai lain sehancur-hancurnya melalui KPK. Pertanyaannya, darimana atau siapa yang mengoper AF yang merupakan aset Australia agar bisa dimanfaatkan Istana?
"Kisah AF msh panjang. Targetnya hancurkan PKS jg blm maksimal. Nanti kita buka, sejelas2nya. Skrg sdh mau magrib, sekian. MERDEKA !" tulis @TrioMacan2000 mengakhiri kicauannya. [dem]

Mengenal Badan Inteligen


foto:jpnn
LAGI SANTAI: Supono Soegiran, saat ditemui di Pesona Kahyangan, Margonda, Depok, Jawa Barat, Senin, 22 Oktober 2012.

Berikut ini feature tentang seputar intel, hasil keterangan seorang perekrut dan guru intel yang disiarkan JPNN.com

DUNIA intelijen selalu penuh misteri dan kerahasiaan. Apakah hidup sebagai mata-mata seindah yang digambarkan dalam film James Bond besutan Holywood? Selalu dikelilingi perempuan-perempuan cantik, mobil mewah, dan alat-alat canggih? Inilah pengalaman senior intelijen Indonesia yang telah 32 tahun mengabdi sebagai telik sandi negara.
---------
Ridlwan Habib, Jakarta
--------
"Panjenengan (Anda, Red) jalan lurus saja ke belakang, saya sudah melihat Anda, pakai batik kan?"   ujar Supono Soegirman di ujung telepon. Padahal, Jawa Pos yang belum pernah bertemu muka sebelumnya baru saja keluar dari kompleks parkir mobil. Rupanya, Supono sudah mengawasi satu jam sebelum waktu yang dijanjikan untuk bertemu di sebuah tempat di Depok, Jawa Barat, itu. Ciri-ciri fisik koran ini, bahkan rekam jejak masa lalu, juga diketahui lebih awal.   

"Hehe. Kita sama-sama dari Bulaksumur (Universitas Gadjah Mada, Red). Jadi saya panggil Dik saja ya,"   sapanya sambil menjabat tangan.

Untuk lelaki yang pada 7 November nanti berulang tahun ke-65 itu, fisiknya masih sangat bugar. Badannya tegap dan sorot matanya tajam. Supono hanya mengenakan kaus santai dengan satu kancing atas dibuka.

Di depan meja terletak sebuah laptop, notes kecil, sebuah USB flashdisk warna merah jambu (pink) dan segelas teh hangat tanpa gula (teh pahit). Dia membawa satu tas jinjing kecil dan sebuah pouch di ikat pinggang. "Kalau senggang seperti ini, selalu saya isi waktu dengan menulis. Judul tulisan soal intelijen sudah antre di sini,"   katanya sembari memegang belakang kepala.

Supono memang baru saja meluncurkan buku pada pekan ketiga Oktober lalu. Judulnya: Intelijen, Profesi Unik Orang-Orang Aneh. Buku setebal 310 halaman itu berisi aneka macam teknik, pengalaman, dan metode intelijen, baik secara ilmiah maupun aplikasi praktis.   "Memang hanya orang aneh yang mau jadi intel,"  katanya lantas tersenyum kecil.

Alumnus Jurusan Ilmu Pemerintahan UGM itu tak sekadar mengarang indah dalam bukunya, tapi hasil dari pengalamannya bergabung dengan Badan Intelijen Negara (BIN). Berbagai penugasan sudah dia jalani. Dia hitung sudah 35 negara disinggahi dalam baktinya sebagai intelijen.

Supono juga alumnus pelatihan CIA (Central Intelligence Agency) dan Mossad ( lengkapnya Ha-Mossad le-Modiin ule-Tafkidim Meyuhadim, dalam bahasa Ibrani berarti Institut Intelijen dan Operasi Khusus, Israel).  "Saya di CIA berlatih advance collection atau metode tingkat mahir untuk pengumpulan data di lapangan,"   katanya.

Collection dalam artian intelijen termasuk teknik menyamar, teknik menyadap, teknik menyusup, meniru, dan sebagainya. "Kalau di Mossad, dua kali; advance analysis dan training for trainer,"   katanya. Baik di CIA maupun Mossad, Supono lulus kursus dengan nilai memuaskan.  

"Sebenarnya kita tidak boleh minder. Kualitas  intel kita sama baik, bahkan lebih baik daripada Mossad dan CIA. Hanya kalah di fasilitas,"   tambahnya.

Supono muda sebenarnya sama sekali tak ada bayangan akan berkarir di dunia mata-mata hingga tua. Dulu dia hanya berkeinginan menjadi PNS atau pegawai agar orang tuanya di Blora, Jateng, bahagia.  "Saya lulus Fisipol tahun 72 nekat bawa ijazah ke Jakarta,"   ujarnya.

Awalnya dia melamar di Badan Urusan Logistik (Bulog).   Baru masuk, sudah disodori naskah bahasa Inggris. "Waktu itu saya masih pating grathul (tidak lancar, Red) bahasa Ingrisnya,"  katanya. Tentu saja dia ditolak.

Beberapa kantor lain dicoba dimasuki, tapi juga nihil. Hampir putus asa, Supono termenung di terminal bus Lapangan Banteng. "Tiba-tiba ada kakak angkatan di HMI menyapa, dia alumnus fakultas hukum. Dia bilang, Bakin (Badan Koordinasi Intelijen Negara) ada lowongan," katanya.

Saat itu, era Orde Baru, Bakin menjadi lembaga yang sangat sangar. Supono pun nekat mendatangi markas Bakin yang dulu berada di Jalan Senopati Raya (sekarang Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara).   "Satpamnya gagah tinggi besar, kumisnya tebal. Saya berpikir spontan saja. Saya bilang punya informasi penting untuk pimpinan Bakin," tuturnya.

Mujur, satpam itu percaya. Supono malah diantar langsung bertemu dengan kepala personalia Bakin.  "Saya langsung sodorkan ijazah. Kepala personalia itu bilang saya beruntung karena siang itu hari terakhir pendaftaran untuk masyarakat umum,"   katanya.

Pendaftarnya 70 orang, sebagian besar adalah agen-agen honorer Bakin yang memang direkrut sebelumnya. Rupanya, di antara jumlah tersebut, hanya delapan orang yang dinyatakan lolos tes dan bisa resmi menjadi pegawai negeri Bakin.  "Di antara delapan itu, empat orang, termasuk saya, dari kalangan orang awam. Alhamdulillah, semuanya pensiun dalam level eselon I (setingkat Dirjen, Red),"  katanya.

Selesai pendidikan, Supono mendapat tugas awal sebagai LO (liaison officer, petugas penghubung) antara DPR dan Bakin. "Jadi sehari-hari saya nongkrong bareng wartawan-wartawan DPR dan staf-staf lain,"   katanya. Tak seperti sekarang, hasil rapat-rapat DPR zaman itu tak bisa dengan mudah diakses publik. Nah, Supono mengambil data-data itu, lalu dilaporkan ke pimpinan di Bakin.

Karena dinilai berprestasi, Supono lantas promosi jabatan.  "Saya lama di bagian analisis. Bahkan, sebelum di Sekolah Tinggi Intelijen Negara, jabatan eselon I saya adalah deputi analisis (deputi III),"  katanya.

Berbagai cover (kedok) profesi Supono sebagai intel sudah dijalani. "Saya beberapa kali berkedok sebagai diplomat. Ini cover yang memang paling lazim digunakan semua petugas intelijen di dunia," ungkapnya.

Dia juga pernah berkedok sebagai staf Kantor Dagang Indonesia di Taipei (Taiwan).  "Seolah-olah saya pegawai Departemen Perdagangan. Saya dibekali SK, kartu pengenal, semua dari Departemen Perdagangan," tuturnya.

Setiap operasi, baik di dalam maupun luar negeri, Supono memberi tahu istrinya, Sri Rahayuningsih.  "Tidak perlu detail, yang penting cukup tahu di kota mana, berapa hari. Itu saja agar hatinya tenang, " katanya. Kakek delapan cucu itu berpegang pada sifat pokok yang wajib dimiliki seorang intelijen, yakni kejujuran. "Kalau intel berbohong, bagaimana datanya bisa dipercaya pimpinan atau user-nya," katanya.

Tentu saja kehidupan asli seorang agen intelijen, terutama di luar negeri, tak seperti James Bond. "Kita tidak boleh menimbulkan perhatian, apalagi minum minuman keras di kafe-kafe bersama wanita-wanita cantik. Wah, itu sangat berbahaya," ungkapnya.

Sekali seorang diplomat salah langkah, bisa digunakan pihak lain untuk memerasnya sebagai agen ganda. "Misalnya, diplomat ketahuan bermain wanita. Dipotret, lalu diancam akan dibuka ke istri, keluarga, atau masyarakat umum kalau tidak mau jadi agen mereka," katanya. 

Karena itu, Supono yang sering menjadi pemateri kursus anti penggalangan/kontraintelijen untuk diplomat muda Kementerian Luar Negeri itu selalu menekankan dua hal: bertindak jujur dan bertanggung jawab."Selalu eling lan waspodo. Eling itu artinya ingat kepada Tuhan, bersyukur. Waspodo ya waspada. Apalagi, insan intelijen harus selalu merasa diawasi lawan," ujarnya. 

Saat hendak mencari data rahasia di negara lain, kedok Supono pernah nyaris terbongkar. Rupanya, informannya  seorang warga negara setempat  diikuti oleh badan intelijen negara itu. "Saya amati dia dari jauh. Kok seperti gelisah, orang-orang di sekitarnya juga bergelagat meragukan. Sense (perasaan) saya langsung tahu, ini bisa blow up (terbongkar)," katanya.

Karena itu, Supono memilih segera pergi dan tidak jadi menemui kontaknya itu.  "Dalam intelijen, operasi selalu pegang prinsip RAE. Yakni, reguler, alternatif, emergency,"  katanya.

Reguler adalah rencana awal seperti biasa, alternatif adalah skenario cadangan jika rencana awal terdeteksi. Sedangkan, emergency adalah the worst scenario atau skenario terakhir jika hal paling buruk terjadi.

Pulang dari penugasan luar negeri, menjelang pensiun (2007), Supono mendapat tugas memperbaiki sistem perekrutan dan kurikulum pendidikan calon-calon agen muda intelijen di Sekolah Tinggi Intelijen Negara.  "Saya bilang ke adik angkatan saya, Dik As"ad (mantan Wakil Kepala BIN As ad Ali, Red) terima kasih sekali. Ilmu yang bermanfaat itu amal yang tidak terputus meskipun kita sudah mati," katanya.    

Dia lantas menjabat ketua 1 STIN yang membawahkan kurikulum. Dia lalu berkonsultasi dengan berbagai pakar dan akademisi. Di antaranya, dosen-dosen program S-2 Kajian Strategik Intelijen Universitas Indonesia yang memang bekerja sama dengan BIN. "Saya juga turun langsung ke daerah-daerah merekrut calon intel yang potensial,"    ujarnya.

Awalnya, BIN hanya mengambil input anak-anak cerdas dari sekolah unggulan yang semi militeristis seperti SMA Taruna Nusantara di Magelang, atau SMA Krida Nusantara di Bandung. Namun, belakangan BIN mulai merambah ke sekolah-sekolah unggulan yang lain di seluruh Indonesia. Misalnya, Makassar, Ambon, dan Aceh.

"Syaratnya harus cerdas. IQ minimal 120. Intelijen itu bukan modal otot, tapi otak. Karena itu, Pak Zulkifli Lubis, pendiri badan intelijen pertama republik, menyebutnya sebagai prajurit perang pikiran," katanya.

Syarat lain, berbadan sehat dengan tinggi maksimal 175 cm untuk pria dan 167 cm untuk wanita. "Intel tidak boleh terlalu jangkung. Nanti ketahuan, sangat mencolok. Harus kelihatan biasa-biasa saja, tapi supercerdas,"  kata Supono.

Setiap sekolah unggulan akan menyodorkan lima besar lulusannya. Nanti dites khusus oleh BIN. "Juga ada tes kesehatan jiwa secara khusus karena intelijen itu pekerjaan yang tingkat stresnya sangat tinggi. Dia harus bisa menekan egonya ke titik nol,"   tuturnya.

Setelah lulus, mereka tak langsung diasramakan di STIN, Sentul, Bogor. "Harus ada dua surat izin. Satu ditandatangani ayah, satu ditandatangani ibu. Intel harus direstui ibunya agar berhasil dalam tugas,"   kata Supono.

Jika itu beres, siswa-siswa tersebut akan dididik di kawah candradimuka intelijen di STIN, Sentul, Bogor, selama empat tahun. Mereka dilatih berbagai macam skill intelijen, baik kemampuan operasi maupun kemampuan menganalisis data hasil operasi. Kemampuan operasi itu, misalnya, penguasaan bahasa asing, ilmu fotografi, dasar persandian, teknik penyamaran, teknik pembuntutan, teknik manipulasi, menembak, dan menyelam.

"Sebenarnya dukungan fasilitas untuk agen-agen kita juga sudah baik. Penyadapan misalnya. Kita punya alat yang bisa merekam pembicaraan orang di mana pun di Indonesia ini cukup hanya dari Pejaten (Kantor BIN, Red),"  katanya.

Setelah lulus, agen-agen muda tersebut tentu harus mempunyai kedok (cover) untuk bertugas." Ada yang dipilihkan pimpinan. Tapi, sebagian besar harus mencari kedok sendiri sesuai lingkup penugasannya," jelasnya. Beberapa yang paling sering dipilih adalah kedok sebagai wartawan, peneliti, dosen, atau aktivis LSM.

"Kalau dari sisi menyamar, sebenarnya kemampuan intel kita di atas rata-rata. Di buku, saya ceritakan seorang mayor yang pura-pura jadi orang gila berhari-hari untuk mengintai sasaran,"  katanya.

Supono menegaskan, jika ada yang sok berlagak intel, sesungguhnya dia justru bukan intel alias intel bodong. "Ada yang mengaku-aku anggota BIN, pakai kartu anggota segala, tujuannya jahat, memeras orang. Ini harus dilaporkan polisi," ujarnya.

Dia juga meluruskan persepsi orang bahwa intelijen selalu identik dengan dunia hitam, jahat, licik, dan curang."Itu karena di Indonesia masih terbayang-bayang intel di masa Orde Lama maupun Orde Baru yang dimanfaatkan user-nya, yakni kepala negara, untuk tujuan pribadi,"   katanya.

Padahal, lanjut dia, intelijen seharusnya mengabdi pada satu prinsip, yakni kepentingan nasional. "Karena pimpinan tertinggi yang idealnya bisa menjamin kepentingan nasional adalah presiden, kami hanya patuh kepada dan melayani presiden sebagai single user,"   katanya.

Intelijen juga harus legawa jika selalu disalahkan dalam setiap peristiwa besar. "Kita tidak boleh membela diri walaupun data dan analisis sudah disetorkan ke user sebelum kejadian, tapi tidak ditindaklanjuti. Istilahnya, gupak pulut ora mangan nangkane (kena getah, tapi tak mencicipi buahnya, Red),"   katanya.

Sejarah ilmu dan metode intelijen sudah ribuan tahun. Di Indonesia bahkan dipakai sejak zaman Ken Arok dalam meruntuhkan takhta Tunggul Ametung pada masa Kerajaan Singasari. Begitu juga saat Sultan Agung Hanyokrokusumo menyerang Batavia. Saat itu Sultan memanfaatkan telik sandi beretnis Tionghoa bernama Tjong Ling.


Di era cyber sekarang ini, intelijen ditantang untuk terus berinovasi. Mampu beradaptasi dengan hal-hal yang baru dan terus memperbaiki diri. "Itu salah satu motif saya menulis, memberikan sumbangan pengalaman untuk adik-adik seperti Anda ini,"   tuturnya.

Penggemar wayang kulit itu optimistis bahwa intelijen di Indonesia semakin baik dan berguna untuk masyarakat. Syaratnya, para pelakunya tidak pamrih (berharap balas jasa). "Jargon intelijen itu berhasil tidak dipuji, gagal dicaci maki, hilang tidak dicari, mati tidak diakui. Ketika itu diresapi, pasti profesional,"   katanya. (http://www.jpnn.com/read/2012/10/27/144799/Agar-Sukses,-Anggota-BIN-Harus-Dapat-Restu-Ibu, judul tulisan : Agar Sukses, Anggota BIN Harus Dapat Restu Ibu)
Beliau adalah Supono Soegirman, Perekrut dan Guru Intelijen Indonesia

Tulisan ini dimuat juga di : http://radarsukabumi.com/?p=34085
Disini juga dikatakan = Supono Soegirman, Perekrut dan Guru Intelijen Indonesia

-----------------------------

Agen intelejen BIN, sewaktu aktif, tidak pernah mengaku kalau dia adalah seorang anggota BIN. Baru setelah lepas tugas, dan pensiun mereka akan akui kalau bagian dari jaringan inteljen BIN. Contoh agen lain adalah Laksamana Djuanda. Dia adalah salah seorang anggota DPR bidang komisi pertahanan sekarang juga mantan BIN.   (http://www.pewarta-indonesia.com/inspirasi/serba-serbi/4148-fenomena-badan-intelijen-negara.html, judul tulisan : Fenomena Badan Intelijen Negara)
------------------

Tahun 2000 Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengubah Bakin menjadi Badan Intelijen Negara (BIN) sampai sekarang.
Sejak 1945 s/d sekarang, organisasi intelijen negara telah berganti nama sebanyak 6 (enam) kali [1]:
  1. BRANI (Badan Rahasia Negara Indonesia).
  2. BKI (Badan Koordinasi Intelijen).
  3. BPI (Badan Pusat Intelijen).
  4. KIN (Komando Intelijen Negara).
  5. BAKIN (Badan Koordinasi Intelijen Negara).
  6. BIN
Kepala BIN mempunyai tugas memimpin BIN dalam melaksanakan tugas dan fungsi BIN. Kepala BIN diberikan hak keuangan, administrasi dan fasilitas lainnya setingkat dengan Menteri.
Daftar Kepala BIN adalah sebagai berikut:
Nama Awal masa jabatan Akhir masa jabatan Keterangan
Zulkifli Lubis 1946

Soebandrio 1959 1965
Soeharto 1965 1967
Mayor Jenderal Soedirgo 22 Mei 1967 21 November 1968
Sutopo Juwono 21 November 1968 Januari 1974
Yoga Soegomo Januari 1974 2 Juni 1989
Mayor Jenderal Sudibyo 2 Juni 1989 April 1996
Moetojib April 1996 21 Mei 1998
Z.A. Maulani 21 Mei 1998 1999
Arie J. Kumaat 1999 2001
A.M. Hendropriyono 9 Agustus 2001 8 Desember 2004
Syamsir Siregar 8 Desember 2004 22 Oktober 2009
Sutanto 22 Oktober 2009 19 Oktober 2011
Marciano Norman 19 Oktober 2011 Sedang menjabat
 (Badan Intelijen Negara). (http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Intelijen_Negara, judul tulisan = Badan Intelijen Negara)
------------------------

Membuktikan Keterlibatan Inteligen Memang Sulit
 Jurubicara Markas Besar Polisi, Inspektur Jenderal Ariyanto Boedihardjo menyatakan tidak ada keharusan polisi untuk menggunakan temuan Tim Pencari Fakta (TPF) Munir dalam menyelidiki kasus itu. "Temuan itu hanya bahan masukan,"katanya.

Mengenai temuan TPF Munir yang mengatakan adanya keterlibatan aparat intelejen, Aryanto menyatakan sejauh ini pihaknya masih belum menemukan bukti itu. Dia mengatakan sudah ada aparat intelejen yang diperiksa namun belum bisa dijadiakan tersangka. "Mengharapkan pengakuan tersangka itu tidak mudah,"ujarnya.

Diakhir masa kerjanya, TPF Munir menyimpulkan bahwa pembunuhan terhadap Munir dilakukan oleh suatu pemufakatan jahat. Pembunuhan itu melibatkan pihak-pihak tertentu di lingkungan PT Garuda Indonesia dan Badan Intelejen Negara (BIN))(http://www.tempo.co/read/news/2005/09/09/05566399/Polisi-Menafikan-Temuan-TPF-Munir , judul tulisan :Polisi Menafikan Temuan TPF Munir tulisan ini tahun 2005-lihat di URL)

--------
Syamsir Siregar, Kepala BIN adalah Mantan Tim SUKses SBY di pemliu 2004
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Rabu (08/12/04) pagi melantik dan mengambil sumpah Mayor Jenderal Syamsir Siregar sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Syamsir Siregal menggantikan Letjen Purnawirawan Hendropriyono yang mengundurkan diri setelah SBY terpilih sebagai Presiden. Pelantikan dilakukan di Istana Negara Rabu pagi.

Syamsir Siregar diangkat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) berdasarkan Keppres No.197/M/2004 yang sudah ditandatangani 29 November 2004 lalu.

Di jajaran kabinet, Syamsir merupakan pejabat eselon IA. Acara pelantikan dihadiri Kapolri, Menhan, Mensos, Menko Kesra dan Menko Polkam.

Hadir juga Ketua BPK Anwar Nasution, Ketua DPD Ginandjar Kartasasmita, Ketua KPK Taufiqurrahman Ruki dan tamu undangan lainnya.

Selain dikenal sebagai tim Sukses SBY pada pilpres lalu, Syamsir adalah lulusan Akademi Militer Nasional tahun 1965, satu angkatan dengan Letjen M Ma'ruf yang kini menjabat Mendagri, Mayjen Purnawirawan Theo Syafei dan mantan Kasum ABRI, Letjen Purnawirawan Sueyono. (http://www.indosiar.com/fokus/syamsir-siregar-dilantik-menjadi-kepala-bin_29464.html, judul tulisan : Syamsir Siregar Dilantik Menjadi Kepala BIN)

Syamsir merupakan lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) 1965 seangkatan dengan Letjen (Purn) M Ma'ruf yang kini menjabat Mendagri, Mayjen (Purn) Theo Syafei dan mantan Kasum ABRI, Letjen Purn Soeyono. Ketika musim pilpres yang lalu, Syamsir adalah tim sukses SBY yang aktif menepis isu-isu negatif yang menerpa jagoannya. (http://news.detik.com/read/2004/12/08/094824/252241/10/syamsir-siregar-resmi-kepala-bin?nd992203605 judul =Syamsir Siregar Resmi Kepala BIN )

Yusril Ihza Mahendra : KPK Sita Aset LHI seperti Cara Perampok

Pengacara kondang dan Mantan Menteri Kehakiman dan HAM, Yusril Ihza Mahendra, menyebut perilaku KPK dalam menyita aset di kantor DPP PKS seperti perilaku perampok. Menurut dia, perilaku KPK tak mencerminkan sebagai lembaga hukum yang profesional. Itu ditegaskanya saat menjadi pembicara dalam dialog bersama mahasiswa dan dosen Fakultas Hukum Universitas Jambi (UNja), Sabtu (18/5) lalu.

“KPK dalam bertindak harus sesuai dengan proses hukum. Dalam hukum, ada yang namanya hukum acara. Setiap proses hukum harus benar dulu hukum acaranya. Jika tidak , maka hukum itu tidak sah dan batal dengan sendirinya,” jelasnya.

Menurut Yusril, tindakan KPK yang masuk ke kantor PKS tanpa membawa surat perintah penyitaan, batal demi hukum. Alasannya, prosedur yang ditempuh penyidik  tidak memenuhi syarat dalam hukum acara. Dia menilai, tindakan KPK bias dikategorikan sebagai pemaksaan dan perampokan.

“Itu sama saja dengan perampokan. Hukum acara harus ditaati dan dijalankan. Tidak bisa seenaknya,” katanya.

Ia menjelaskan, hukum acara pidana dan hukum pidana adalah dua hal yang sulit dipisahkan. Menuruntya, hukum pidana dapat ditegakkan apabila hokum acara pidana juga dapat diselenggarakan dengan baik. “Keduanya memiliki keterkaitan satu sama lain sehingga hukum acara pidana dapat dikatakan sebagai alat untuk menegakkan hukum pidana. Bagaimana mau menegakkan hokum pidana, sedangkan hukum acaranya ditinggalkan,” katanya.

Menurutnya, hukum acara merupakan satu bagian dari keseluruhan hukum yang berlaku di suatu Negara, termasuk Indonesia. Itu sebagai dasar dan aturan yang menentukan dengan cara apa dan prosedur seperti apa sehingga ancaman pidana pada suatu perbuatan pidana dapat dilaksanakan ketika seseorang telah disangkakan melakukan perbuatan pidana.

“Di Amerika, pernah ada salah satu pencuri yang disidang. Tapi, saat ditangkap , aparat tidak menanyakan serta melakukan prosedur hukum acara pidana. Sehingga, hakim saat itu membatalkan dan membebaskan terdakwa itu. Karena, hukum pidana yang dikenakan batal demi hokum,” jelasnya.

(http://www.metrojambi.com/v1/hukum/18361--yusril-ihza-mahendra-kpk-sita-aset-lhi-seperti-cara-perampok.html, judul = Yusril Ihza Mahendra : KPK Sita Aset LHI seperti Cara Perampok)

Margarito : KPK Memang Melakukan Tindakan Diskriminatif

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai diskriminatif dalam penanganan kasus tindak kejahatan korupsi. Sebab, KPK terkesan lalai dalam menuntaskan kasus korupsi yang melibatkan penguasa.

Penilaian itu disampaikan pengamat hukum Tata Negara, Margarito Kamis. Menurutnya, tidak bisa dihindari dan sangat beralasan jika publik menilai bahwa KPK diskriminatif dalam penanganan korupsi.

"Terlalu sulit bagi saya untuk mengatakan bahwa KPK tidak diskriminatif dalam penanganan kasus korupsi," kata Margarito, Senin (4/2/2013).

Seharusnya, kata dia, KPK tidak tebang pilih dalam penahanan tersangka kasus korupsi. Menurutnya, siapapun yang sudah ditetapkan sebagai tersangka segera tahan.

"Saya kira KPK harus menjelaskan kepada publik. Kenapa KPK subjektif dalam menangani kasus korupsi. Apakah yang satu dari partai penguasa dan yang satu dari parpol bukan pemerintah," tegas Margarito.

Diketahui, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng telah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap pembangunan pusat pelatihan dan pendidikan olah raga di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Namun, Andi masih bebas berkeliaran.

Berbeda halnya dengan penahanan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Proses penahanan Luhtfi dapat dibilang cukup singkat.
 (http://www.suaranews.com/2013/05/pengamat-hukum-tata-negara-kpk-memang.html, judul = Pengamat Hukum Tata Negara: KPK Memang Melakukan Tindakan Diskriminatif )

Jimly Asshiddiqie : Penetapan LHI Sebagai Tersangka, Sangat Ganjil

Keyakinan kader PKS semakin kuat karena seperti quote di awal tulisan ini yang memang menunjukkan ada semacam kejanggalan setiap kader PKS “ditangkap”. Mereka menyebutnya sebagai kriminalisasi. Konon lagi, Jimly Ash-Shiddiqie, mantan ketua Mahkamah Konstitusi juga berpikiran bahwa penetapan LHI sebagai tersangka ini janggal karena terlalu cepat. “Ganjil KPK menetapkan Luthfi Hasan Ishaq sebagai tersangka sangat cepat. Cuma beberapa menit setelah penangkapan,” kata pakar hukum tata negara Jimly Asshiddiqie, di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (31/1).

Jimly mengatakan cepatnya penetapan status tersangka Luthfi memunculkan kesan PKS sudah lama menjadi target incaran KPK. Padahal, banyak tokoh politik dari partai lain yang sudah sering disebut-sebut terlibat kasus korupsi, namun hingga kini belum ditetapkan sebagai tersangka. Ia mencontohkan kasus korupsi Hambalang dan Proyek Wisma Atlet.

Meskipun dalam persidangan nama Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum sering disebut saksi maupun tersangka, nyatanya sampai sekarang KPK belum juga melakukan tindakan hukum signifikan kepada Anas.

Tak hanya Anas, KPK juga dinilai Jimly tidak tegas terhadap politisi Golkar yang juga Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso. Padahal, dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum kepada dua tersangka kasus korupsi proyek Alquran dan pembangunan laboratorium madrasah, Zulkarnaen Djabbar dan Dendy Presetya, Priyo disebut menikmati fee satu persen dari total proyek. (http://www.aripimawan.com/hukum/93-kasus-lhi-dan-upaya-bully-terhadap-pks.html, judul = KASUS LHI & UPAYA BULLY TERHADAP PKS)

Dorongan Pemberdayaan Intelijen Dalam Berpolitik

Sejak Al-Qur’an diturunkan, perintah Allah menyangkut bidang intelijen pun banyak tersurat dan tersirat dalam ayat-ayatnya.

Salah satu contoh ungkapan yang mengandung intelijen difirmankan Allah dalam QS. at-Thariq:15-16, “Sesungguhnya, orang kafir itu merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya. Dan Aku pun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya.” Masih banyak lagi riwayat-riwayat lain dalam Al-Qur’an tentang intelijen, atau kontraintelijen,, seperti dalam surah Yusuf (18), Al-Qashash (20). Peristiwa intelijen yang cukup berbobot dalam Al-Qur’an dapat disimak dalam QS Al-Kahfi: 66-82; QS Al-Taubah:5; QS Yunus:101, dan sebagainya.

Sungguh betapa hebatnya ayat-ayat itu jika dimengerti, dipahami dirasakan, dan diamalkan serta direvitalisasi. Adalah tugas kaum muslimin untuk merawat, memelihara, dan mengembangkannya, disesuaikan dengan perkembangan zamannya.

Ini adalah visi Al-Qur’an menyongsong dinamika zaman. Al-Qur’an itu adalah diperuntukkan kepada setiap individu muslimin, tanpa kecuali untuk dilaksanakan. Tidak dibenarkan membuat celah atau mengebiri supaya dapat menghindari dari kewajiban itu. Ayat-ayat di atas memerintahkan agar setiap muslimin berfungsi dalam intelijen.

Di masa Rasulullah, banyak para sahabat yang menerima ilmu intelijen dari beliau dan mengemban tugas-tugas intel serta pesan-pesan intel, baik berupa forcasting, analisis, dan kesimpulan untuk penyelidikan, penggalangan, dan pengamanan, sehingga security terjamin.

Sahabat Nabi seperti Huzaifah, Al-Hasan, Ali bin Abi Thalib, Abu Hurairah, Aisyah, Abu Bakar, Umar bin Khatab, Ibnu Umar putra Umar bin Khatab, dan masih banyak lagi yang memiliki keahlian khusus di bidang intelijen. Peranan intelijen diyakini memegang kendali menentukan dalam perkembangan Islam.

Di era reformasi dan globalisasi ini, intelijen Islam perlu dikembangkan dalam membangun ketahanan umat, bisnis syariah, dan lain-lain. Intelijen bukan lagi semata-mata monopoli dari satu atau beberapa institusi negara.

Sekarang ini saatnya umat Islam memainkan peranan penting intelijen dalam berpikir, bersikap, berperilaku, dan bertindak dalam kebijaksanaan berpolitik nasional dan internasional agar daya saing dan pertahanan umat Islam dapat ditingkatkan.
(http://www.suara-media.com/2011/05/revitalisasi-intelijen-islam.html, judul : Islam Mendorong Pemberdayaan Intelijen )

Rahasia Mossad, Dinas Intelijen Pelindung Zionisme Israel

Mossad adalah dinas intelijen Israel yang dianggap momok bagi dunia Islam. Sepak terjang mereka di sejumlah negeri muslim membuat Mossad diakui sebagai salah satu dinas intelijen terbaik di dunia. Mossad artinya' lembaga yang bertanggung jawab untuk intelijen, misi penyamaran, dan kontra terorisme." (FX Sutopo,2008:127)

Aktivitas Mossad terbagi ke dalam 8 departemen, yaitu:

  1. Departemen Perencanan dan Koordinasi Operasional
  2. Departemen Pengumpulan. Ini adalah sebagian terbesar di Mossad. Departemen Pengumpulan bertugas mengatur spionase di luar negeri. Staf-staf di departemen ini bekerja dengan melakukan penyamaran, termasuk penyamaran diplomatik dan tidak resmi. Para opsir intelijen lapangan mereka disebut katsa, semacam agen di CIA. Sekitar 30 hingga 40 katsa beroperasi khususnya di Eropa dan Timur Tengah. 
  3. Departemen Aksi Politik. Departemen Aksi Politik bertanggungjawab untuk melakukan kerjasama dengan dinas-dinas intelijen luar negeri dan dengan negara-negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel.
  4. Departemen Sumber Daya
  5. Departemen Keuangan, Logistik dan Keamanan
  6. Departemen Pelatihan
  7. Departemen Riset, Operasional Teknis, dan Teknologi. Departemen ini bertugas dalam bidang produksi intelijen dan pengembangan alat-alat untuk aktivis Mossad;
  8. Departemen Psikologi. Departemen ini bertugas mengatur propaganda dan aktivis-aktivis desepsi.

Selain itu ada pula Divisi Khusus atau Metsada yang biasanya melakukan pembunuhan, operasi-operasi paramiliter, sabotase, dan perang psikologis. Mosad mempunyai agen-agen di negara-negara yang penting di seluruh dunia, termasuk di negara-negara arab.

Agen-agen Mossad paling banyak berada di AS, tempat mereka memainkan peranan penting dalam mengarahkan kebijakan AS tentang Timur Tengah.

Aktivitas Mossad beragam, dari operasi tersembunyi seperti mengamati orang dan organisasi, memanipulasi jurnalis, politisi, dan organisasi, hingga menculik dan membunuh orang. Mossad juga sering dianggap sebagai salah satu organisasi intelijen yang paling efektif dan mengumpulkan informasi yang sangat baik di dunia.(FX Sutopo,2008:134)

Pada Maret 1990, agen-agen Mossad kembali beraksi. Kali ini korbannya adalah ilmuwan Kanada, Gerald Bull, yang merancang senjata super untuk Irak. Dia dibunuh di apartemennya di Brussel, Belgia. Pembunuhan ini berhasil menghentikan proyek pembuatan senjata tersebut. (FX Sutopo,2008:135)

Bagaimana sebenarnya Mossad merekrut anggota-anggotanya:
Harian Al-Hayat dan televisi Libanon, LBC, pernah mewawancarai orang-orang Palestina yang menjadi agen Mossad, dan sekarang ditawan oleh pemerintah Palestina.

Mereka telah menyebabkan terbunuhnya sejumlah mujahidin. Dalam sebuah wawancara, salah seorang agen mengungkapkan cara perekrutan serta peranan yang mereka lakukan dalam memantau para mujahidin dan memicu fitnah lewat perselisihan, perpecahan, dan kebencian demi merealisasikan kepentingan strategis zionisme.

Wawancara ini diterbitkan oleh tabloid An-nas nomor 127 mengutif harian Al-Hayat yang diterbitkan di London dan juga ditayangkan oleh agen ini.

Menurut wawancara tersebut, para agen awalnya tertarik dengan iklan di koran lokal tentang adanya pusat studi strategis kemasyarakatan yang bertempat di Singapura. Lembaga itu membutuhkan reporter di Tepi Barat untuk melakukan studi sosial dan publisistik tentang lingkungan, kemiskinan, dan lain-lain.

Mereka lalu mengirimkan biodata dan ijazah. Setelah dua pekan, datang balasan penerimaan di lembaga  tersebut yang ternyata dikendalikan oleh Mossad dan dilaksanakan oleh orang-orang Palestina yang bekerja sama dengan zionisme Israel untuk merekrut orang Arab-Palestina dengan cara yang tidak terpikir oleh siapapun.

Mereka lalu diminta untuk menyiapkan laporan kemasyarakat strategis dengan imbalan uang yang cukup banyak. Pusat Studi Strategis palsu itu kemudian meminta tambahan laporan-laporan sensitif dan mereka memenuhinya dengan teratur.

Dengan memerhatikan permintaan-permintaan itu, mereka mengetahui bahwa lembaga ini ada di bawah Mossad. Tapi, mereka tidak bisa mundur, karena sudah memberikan laporan-laporan yang sangat sensitif tentang keamanan nasional, tokoh-tokoh mujahidin, posisi tempat tinggal mereka, dan keberadaan mereka. Informasi ini memudahkan mereka untuk membunuh para mujahidin terbaik dari Hamas dan Jihad Islam.

Kondisi berkembang sedikit demi sedikit sampai permainan ini tersingkap dan mereka diberi lisensi untuk menemui orang-orang penting di Tel Aviv. Disana, mereka disambut di sebuah hotel bintang lima. Mereka diberi seluruh sarana kenikmatan, tapi ternyata mereka direkam ketika berada dalam kondisi memalukan dengan seorang perempuan. Hal ini sebagai salah satu cara memperbudak dan mengendalikan mereka dikemudian hari.

Dari sini pekerjaan menjadi lebih akurat. Mereka dilatih seluruh dasar kerja intelijen. Komunikasi mereka dilakukan lewat internet dan mengirim informasi lewat telepon seluler yang mereka dapatkan.

Dari sini, mereka mulai mengumpulkan informasi yang paling akurat dan vital tentang tokoh-tokoh intifadhah secara rutin. Posisi sebagai reporter, misalnya, membuat mereka dapat bergabung dengan seluruh unsur mujahid.

Mereka bisa mendapatkan informasi yang sangat penting karena dianggap sebagai pejuang. Karena kedekatan mereka dengan para pemimpin perlawanan dan pantauan mereka terhadap posisi gerakkan dan tempat tidur mereka, maka banyak pembunuhan dilakukan melalui pesawat, penangkapan malam hari, atau dengan menembak kendaraan. (FX Sutopo,2008:146)

PPATK: Ahmad Fathanah Bukan Penjahat Baru

Wakil Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Agus Santoso, menyatakan, beberapa tersangka korupsi yang saat ini ditangkap bukanlah pelaku kejahatan baru. Menurut dia, PPATK sudah melakukan tracking terhadap nama-nama tersebut sebelum kasus mereka dibongkar aparat penegak hukum.

Menurut dia, PPATK juga telah menyerahkan laporan hasil analisis atas nama-nama tersebut kepada penegak hukum sejak lama. "Tidak ada penjahat yang tiba-tiba muncul dan ditangkap, mereka sudah lama," kata Agus Santoso saat ditemui seusai acara diskusi di Warung Daun, Sabtu, 11 Mei 2013.

Ia menyatakan, PPATK sendiri memang tidak mengetahui secara pasti rupa pelaku, dan baru mendapat kepastian ketika penegak hukum sudah menangkap tangan atau menetapkan tersangka. Salah satunya adalah tersangka kasus suap dan tindak pidana pencucian uang kuota impor daging, Ahmad Fathanah, yang juga sudah masuk tracking PPATK sejak lama.

Pada saat ini, pelaporan untuk PPATK sendiri telah diperluas, yaitu berasal dari penyedia jasa keuangan dan penyedia barang jasa. Keduanya semakin menambah jangkauan PPATK untuk menerima atau menelusuri data mengenai transaksi-transaksi mencurigakan. "Nama-nama mereka sudah ada di database. Jadi, ketika KPK minta nama mereka, langsung datanya muncul." (http://www.tempo.co/read/news/2013/05/11/063479598/PPATK-Ahmad-Fathanah-Bukan-Penjahat-Baru)

Sang Jendral Dan Koin Kerajaan

Perhatikan cerita menarik ini. Apa yang Fitri ika cahyani diblognya slydut.wordpress.com, coba saya sajikan lagi disini.

Dahulu, ada seorang jenderal dari negeri Tiongkok kuno yang mendapat tugas untuk memimpin pasukan melawan musuh yang jumlahnya sepuluh kali lipat lebih banyak. Mendengar kondisi musuh yang tak seimbang, seluruh prajuritnya gentar, kalau-kalau mereka akan menderita kekalahan.

Dalam perjalanan menuju medan perang, sang Jenderal berhenti di sebuah altar vihara. Ia melakukan sembahyang dan berdoa meminta petunjuk para dewa. Sedangkan rajuritnya menanti di luar vihara dengan harap-harap cemas.

Tak lama kemudian, sang jenderal keluar dari vihara. Ia berteriak pada seluruh pasukannya, ‘Kita telah mendapat petunjuk dari langit’. Lalu ia mengeluarkan koin emas simbol kerajaan dari sakunya. Sambil mengacungkan koin itu ke udara ia berkata, ‘Sekarang, kita lihat apa kata nasib.

Mari kita adakan toss. Bila kepala yang muncul maka kita akan menang. Tapi bila ekor yang muncul, kita akan kalah. Hidup kita tergantung pada koin ini ‘.

Jenderal lalu melempar koin emas itu ke udara. Koin emas pun berputar-putar di udara. Lalu jatuh berguling-guling ditanah. Seluruh pasukan mengamati apa yang muncul. Setelah agak lama menggelinding ke sana-kemari, koin itu terhenti. Dan yang muncul adalah KEPALA.

Kontan seluruh pasukan berteriak kesenangan. ‘Hore! Kita akan menang. Nasib berpihak pada kita! Ayo, serbu dan hancurkan musuh. Kemenangan sudahlah pasti.’ Dengan penuh semangat sang Jenderal dan pasukannya bergerak menuju medan perang.

Pertempuran berlangsung sangat sengit. Dengan bekal keyakinan dan tekad baja akhirnya musuh yang tak terhingga banyaknya dapat dikalahkan. Jenderal dan seluruh pasukannya betul-betul senang. Seorang prajurit berkata,’Sudah kehendak langit, maka tak ada yang bisa mengubah nasib’.

Sesampai di ibu kota mereka disambut meriah oleh seluruh penduduk. Raja pun terkagum-kagum mendengar kisah peperangan yang dahsyat itu. Beliau bertanya pada sang Jenderal, bagaimana ia mampu mengobarkan semangat pasukannya hingga begitu gagah berani.

Sang Jenderal kemudian menyerahkan koin emasnya pada Raja sambil berkata, ‘Paduka, inilah yang memberikan mereka nasib baik’. Raja menerima dan mengamati koin emas itu yang ternyata kedua sisinya bergambar KEPALA

Inilah Analisa Hukum LHI yang Membuat KPK Buntu

Inilah Analisa Hukum LHI yang Membuat KPK Buntu
1. Sebenarnya tak susah untuk tahu janggalnya kasus LHI yg diusut KPK.
2. Pertama KPK persangkakan LHI terima suap. Pasal 5, 11 dan 12 UU Tipikor.
3. Bukti yg digadang2kan KPK lewat bocoran ke media adalah ada rekaman sadapan.
4. Ternyata belakangan rekaman itu tidak ada seperti pengakuan KPK sendiri.
5. Pertemuan Medan yg disebut2 utk suap kuota impor. Ternyata juga pepesan kosong.
6. Disana bukan soal suap tapi adu data antara mentan dgn asosiasi importir.
7. Mentan bilang persediaan daging cukup dan kuota tak perlu naik. Asosiasi minta kuota naik.
8. Mentan menolak permintaan menaikkan kuota. Fakta data, kuota turun. Mentan benar.
9. Awalnya KPK menggambarkan lewat bocoran ke media, pertemuan Medan begitu hebat.
10. Bocoran itu menciptakan interprestasi seakan dihadiri LHI-Mentan dan Indoguna sekaligus.
11. Fakta yg terungkap ternyata beda. LHI-Mentan-Indoguna tak ketemu bersamaan dlm satu pertemuan.
12. Inilah kasus suap pertama yg membuat KPK buntu, padahal katanya tangkap tangan.
13. Penyebab buntunya karena LHI tak tangkap tangan. Uang AF tak pernah sampai ke LHI.
14. Ini yg kami sebutkan perbedaan penampilan KPK dlm kasus LHI dgn kasus suap lain.
15. Dalam kasus LHI yg tertangkap tangan AF, makelar yg diasumsikan suruhannya LHI.
16. Kami dr awal amat yakin KPK tak punya sadapan percakapan LHI-AF soal suap.
17. Walau KPK lewat media yg digalang johan budi, membuat kesan bahwa rekaman itu ada.
18. Mengapa kami dari awal tak yakin. Sebab jika memang ada rekaman itu, so KPK pasti tunggu uang suap mengalir dulu ke LHI.
19. Setelah itu baru tangkap tangan. Dan pembuktian gampang. Tidak perlu ruwet begini. Ada apa sebenarnya dibalik kasus LHI?
20. Faktanya tidak. AF terpaksa diciduk krn ada tanda2 uang itu memang bukan untuk LHI. Sekali lagi ada apa sebenarnya dibalik kasus LHI?
21. Kami sudah tweetskan banyak kasus suap yg ditangkap kpk lain.
22. Gimana KPK bisa tunggu uang sampai ke penyelenggara negara berhari2.
23. Kasus james gunarjo-tommy hindratmo, suap pegawai pajak dari bhakti investama, misalnya. Uang udah di kurir tiga hari.
24. KPK sabar menunggu sampai mengalir dari kurir ke tommy. Mengapa? KPK sangat yakin bakal mengalir ke tommy karena ada sadapan.
25. Sedangkan AF yg diasumsikan KPK sebagai kurir LHI, justru tidak ditunggu KPK sampai AF bawa uang ke LHI. Mengapa?
26. Mengapa? Karena KPK tak yakin uang bakal sampai ke LHI. Sebab tak ada sadapan sbg penuntun. Sumber kami di kpk jg membenarkan soal ini.
 27. Bingung buktikan LHI terima suap, KPK pake jurus kedua. Jurus klasik polisi dan jaksa. Ingat, KPK kan polisi dan jaksa juga hehehe...
28. Rusak karakter LHI dgn tsk pencucian uang. Bikin sebanyak2nya pasal tuduhan. Tokh masyarakat juga banyak tak ngerti.
29. Kami berdiskusi dgn banyak pakar dan penegak hukum senior. Gimana kok bisa LHI menjadi tsk pencucian uang?
30. Apa pidana pokoknya sehingga dituduh melakukan tindak pidana pencucian uang?
31. Pidana pokok yg mungkin, ya suap tadi. Lha bukti suap gak ketemu-ketemu, malah pindah sangkaan pencucian uang.
32. Lihat pasal cucian uang: menerima, bla2...uang yg diduga diketahui hasil tindak pidana.
33. Konstruksinya, LHI terima uang yg diduga diketahui LHI hasil tindak pidana.
34. Tindak pidana apa? Ya tindak pidana suap yg tak bisa dibuktikan tadi.
35. Lho gimana membuktikannya? Apa pakai sulap?
36. KPK bila ditanya soal ini ngeles nanti dibuktikan di pengadilan. http://Ngeles.com/ klasik hehehe. 
37. Kami menduga, penetapan tsk pencucian uang adalah strategi KPK ulur waktu kasus LHI. Istilah lainnya seperti digoreng-goreng lah.
38. Sambil meluncurkan duluan kasus arya-juard ke penuntutan dan terus ke pengadilan.
39. Sebab waktu dah mepet. Tsk ditahan dan ada batas waktu kewenangan penyidik menahan.
40. Jadi perkara juard-arya, pemberi uang ke AF, diadili dulu di pengadilan tipikor.
41. Goreng2an kasus LHI ala KPK di penyidikan ini akan dijadikan alat tekan berupa opini kepada hakim yg periksa kasus arya-juard.
42. Agar perkara juard-arya yg diperiksa hakim di pengadilan terpaksa dinyatakan terbukti.
43. KPK menurut kami tak peduli lamanya arya-juard dihukum, sebulan kek, yg penting terbukti.
 44. Bila arya-juard, terbukti maka LHI otomatis di pengadilan nantinya terpaksa terbukti juga.
45. Utk bisa memahami tuits kami ini soal strategi KPK. Liatlah kasus anggodo.
46. Buang dulu prasangka ke anggodo seperti gambaran pers. Anggodo dituduh menyuap. Kita bicara hukum aja.
47. Mari kita merenung. Siapa yg disuap anggodo sebenarnya? Bibit-Chandra atau Ari Muladi.
48. Bibit-Chandra tidak. Faktanya. Keduanya tak diadili kok. Ari Muladi. Siapa Ari?
 49. Pejabat negara? Bukan. Swasta. Persis seperti AF, bukan pejabat negara.
50. Tapi tekanan opini yg digalang johan budi membuat anggodo jadi musuh bersama.
51. Ada tak ada yg disuapnya, pokoknya harus terbukti suap, karena duit kakaknya dah keluar.
52. Oh ya, sekedar mengingatkan, duit suap itu milik anggoro, kakak anggodo.
53. Faktanya hakim menyatakan anggodo terbukti menyuap. Siapa yg disuapnya? Hantu?
54. Balik ke kasus LHI. Perkara Arya-Juard akan juga dipaksakan terbukti. Kalo tidak gawat.
55. Kami diskusi dgn para penegak hukum senior. Mereka punya kesimpulan sama.
56. Banyak yg aneh dlm kasus LHI. Mereka juga bilang LHI dan kasus sprindik AU adalah pertaruhan besar KPK.
57. Bila LHI tak terbukti nantinya di pengadilan, sprindik terbukti disebar pimpinan KPK yg dah disumpah jaga rahasia, KPK bisa bubar.
58. Sebab, kata mereka, bila KPK terbukti mengkriminalisasi LHI dan ada motif politik dibalik sprindik, akan muncul arus balik besar ke KPK.
59. Ini sebabnya KPK akan mati2an membuktikan Arya-Juard. Main kotor bila perlu.
60. Sekian tweets ini, sambil kita tunggu perkara arya-juard. Moga2 cepat masuk pengadilan.
61. Agar kita tahu dan menguji dugaan kita dgn lihat kasusnya di pengadilan yg sudah terbuka.

(http://www.islamedia.web.id/2013/03/analisa-hukum-lhi-inilah-kasus-suap.html, judul = Analisa Hukum LHI: Inilah kasus suap pertama yang membuat KPK buntu!, sumber islamedia *https://twitter.com/dangtuangku )

Ibas Katakan Insiden Penghadangan di Bandara Babullah, Ternate, Malut Diduga Konspirasi

Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum bersama Sekjen-nya Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) nyaris menjadi sasaran amuk massa di Bandara Babullah, Ternate, Maluku Utara (Malut), Kamis, (24/5).

Anas dan Ibas disertai sejumlah pengurus DPP yang tiba dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia, dihadang massa pendukung Ketua DPD PD Malut (juga Gubernur Malut, Thaib Armaiyn, Red) di terminal Bandara 'Babullah'.

Sejumlah orang memukul dua pengurus DPP PD, sedangkan Anas dan Ibas lolos dari aksi anarkis massa tersebut karena berlindung di belakang Thaib Armayn.

Sebelumnya, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas juga mengatakan, DPP PD akan melakukan investigasi terhadap aksi penghadangan yang dilakukan oleh massa di Bandara Sultan Babullah, Ternate.

"Bila terbukti mengarah pada satu konspirasi, tentu DPP Demokrat akan menegakkan disiplin organisasi sesuai dengan ketentuan partai," kata Ibas dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (24/5) kemarin. (http://politik.tvonenews.tv/berita/view/56866/2012/05/25/pd_anas_ibas_baikbaik_saja_pascainsiden_ternate.tvOne, judul=PD: Anas & Ibas Baik-Baik Saja Pascainsiden Ternate)

Rahasia CIA, Dinas Rahasia Terpopuler Di Dunia

Kegiatan inteligen adalah sebuah kegiatan yang tertua di dunia karena pasti setiap bangsa memiliki kekuatan intelijennya untuk melindungi pemerintahannya, ekonomi, dan warga negaranya. Kegiatan mata-mata sudah ada sejak Tuhan memerintahkan Nabi Musa untuk mengirim orang memata-matai tanah Kanaan. (FX Sutopo,2008:9)

Dalam lingkup negara, AS adalah negara dengan kegiatan intelijen paling luas dan paling banyak melakukan kegiatan mata-mata di seluruh dunia dan di dalam negeri sendiri. Kegiatan spionase tidak hanya sebatas aktivis ang berkaitan dengan kekuatan militer, tapi juga melebar ke kegiatan lain, terutama ekonomi dan perdagangan. Sumber daya jasa intelijen yang digunakan berkaitan dengan kegiatan ekonomi dilaporkan telah meningkat cukup tajam.
(FX Sutopo,2008:11)

Untuk diterima di CIA, seseorang harus menjalani tiga tahun masa percobaan. Mereka yang beruntung akan diterima di kelompok yang disebut Career Trainees, grup elite yang sebagian besar kelompoknya  dipersiapkan untuk Direktorat Rahasia. Kelompok Career Trainees atau CT dilatih di sebuah "perkebunan" seluar 10.000 are, terletak di sisi Camp Peary, dekat Williamsburg, Virginia. 

Di situlah mereka belajar, antara lain membuka dan menutup kembali surat-surat tanpa menginggalkan bekas, membuka dan mengunci kembali segala jenis kunci dan gembok.

Meski John Stockwell dan beberapa pimpinan CIA yang lain sudah pernah menulis tentang perkebunan itu dengan detail, Littlejhon menolak mengakui keberadaannya."Perkebunan apa?"katanya. 

Perkebunan itu dalam buku Angkatan Laut di sebutkan sebagai tempat "Pusat Percobaan Angkatan Bersenjata."

Agen-agen CIA yang bekerja di bawah penyamaran berat, biasanya ditempatkan di bawah kontrak. Kondisi ini memungkinkan dinas rahasia itu melakukan "bantahan yang masuk akal", bila sebuah operasi mengalami kegagalan tokoh yang terlibat segera dinyatakan bukan orang CIA.

Di lain pihak, cara ini juga memungkinkan CA menekan angka anggaran belanja untuk para staf karena tenaga kontrak tidak dimasukkan ke dalam anggaran rutin. Sebagian besar kontra jenis ini diperuntukkan jangka waktu atau penugasan tertentu.

Mereka yang jelas-jelas tampak bekerja di kantor CIA memang diizinkan menyatakan diri sebagai karyawan CIA.

Seorang atasan yang dirahasiakan memberikan pekerjaan-pekerjaan rahasia kepada mereka, ini tetap rahasia.

Teorinya, seornag agen rahasia tak diizinkan memberitahukan tugas-tugas rahasianya kepada keluarganya.

Dalam lingkungan agen rahasia, perceraian dan alkoholisme tercatat lebih tinggi daripada angka rata-rata nasional. Itu disebabkan oleh kehidupan mereka yang selalu dalam suasana ketegangan. Mempunyai pekerjaan yang sebenarnya palsu sering kali menolong para agen rahasia dalam jangka panjang. Demikian kerahasiaan, tak jarang CIA sendiri mengorbankan agennya yang telah bertugas bertahun-tahun.

Ada banyak risiko dalam pekerjaan ini. Sementara itu saat iklan-iklan CIA mencari anggota, tak menyebut secara jelas resiko pekerjaan ini. Dalam iklan hanya disebutkan pekerjaan yang "sedikit lebih berbahaya daripada polisi dan anggota kebakaran di sebuah kota besar."

Mungkin, itu cara untuk lebih banyak mendapatkan calon. Sebab, di tahun 1970-an, sulit sekali mencari pengganti para agen rahasia pensiun. (FX Sutopo,2008:29-31)

Pada akhir 1940-an, CIA mulai merekrut organisasi-organisasi pers di AS untuk menjadi mata-mata dan pengacau propaganda. Upaya ini dipimpin oleh Frank Wisner, Allan Dulles, Richard Helms, dan Philip Graham. Graham adalah penerbit The Washington Post, yang kemudian menjadi pemain utama CIA. 

Aset-aset media bagi CIA antara lain ABC, NBC, CBS, Time, Newsweek, dll. Setidaknya ada 25 organisasi dan 400 jurnalis yang menjadi aset CIA.

Operasi Mockingbird juga merupakan rencana CIA untuk memasuki sekolah. Operasi ini sangat sukses sehingga Direktur  CIA, William Colby, dengan sesumbar mengatakn bahwa,"Orang-orang media massa utama adalah milik CIA." (FX Sutopo,2008:39)

Pada pemilu Italia,  CIA mengcaukan pemilu demokrasi di Italia, karena kaum komunis Italia sepertinya akan memenangi pemilu. CIA membeli suara, menyiarkan propaganda, dan mengancam para pemimpin opisisi, dan menginfiltrasi organisasi-organisasi mereka. Hasilnya komunis kalah.

Hukum di Indonesia dikalahkan oleh partai besar

Pengamat politik dan ilmu pemerintahan dari Universitas Tanjungpura Dr Zulkarnaen melihat hukum di Indonesia dikalahkan oleh partai besar. “KPK tegas dalam menegakkan hukum, patut diapresiasi. Tetapi saya melihat ketegasannya masih dikalahkan oleh partai besar di negeri ini. Kasus Presiden PKS ini jauh berbeda dengan Andi Malarangeng, Anas Urbaningrum, dan Dendy Prasetya yang diduga terlibat korupsi Alquran,” kata Zulkarnaen kepada Rakyat Kalbar ketika dihubungi via selular, Jumat (1/2).

Ia khawatir kejadian ini sebuah konsep untuk meluluhlantakkan partai dengan aliran tertentu. Apalagi PKS selama ini dianggap sebagai partai paling bersih. “Partai nasionalis KPK tidak segarang itu,” ujarnya.

Zulkarnaen menambahkan, sekarang ini kalau dilihat dari fakta-fakta sebelumnya, hampir tidak ada partai yang bebas dari korupsi. Apakah korupsi itu untuk partai atau pribadi.

“Partai kita saat ini dalam kondisi sakit. Karena itu parpol harusnya punya penyuplai dana dari sumber yang halal. Apakah itu dari sumbangan yang dibenarkan atau lainnya,” sarannya.

Ia memastikan, ditetapkannya Presiden PKS sebagai tersangka oleh komisi yang dipimpin Abraham Samad akan sangat berpengaruh pada elektabilitas PKS di Pemilu 2014 mendatang. Akan muncul di benak publik bahwa PKS juga sama dengan partai lainnya yang bermasalah. “Suara PKS akan melorot dari pemilu sebelumnya,” tutur Zulkarnaen.

Karena itu, jika PKS ingin tetap mempertahankan citra baiknya harus solid di internal partainya. Segera mengambil langkah-langkah yang bisa menyelamatkan organisasinya.
Zulkarnaen menilai sejauh ini PKS cukup sportif menanggapi masalah yang tengah merundung pemimpinnya. Jika ada beberapa elite PKS menyebut kasus ini fitnah dan konspirasi, itu hanya bagian dari kekagetan. Pasalnya selama ini PKS dikenal partai bersih.

“Terlepas pada benar atau tidak nanti LHI tersangkut kasus ini, dan persepsi publik terhadap citra PKS akan memperburuk. Sanksi sosial dan hukuman publik relatif lebih berat terhadap PKS,” ujarnya. (http://www.aripimawan.com/hukum/94-kpk-kok-tebang-pilih.html, judul =KPK KOK TEBANG PILIH ? )