Hukum di Indonesia dikalahkan oleh partai besar
Pengamat politik dan ilmu pemerintahan dari Universitas Tanjungpura
Dr Zulkarnaen melihat hukum di Indonesia dikalahkan oleh partai besar.
“KPK tegas dalam menegakkan hukum, patut diapresiasi. Tetapi saya
melihat ketegasannya masih dikalahkan oleh partai besar di negeri ini.
Kasus Presiden PKS ini jauh berbeda dengan Andi Malarangeng, Anas
Urbaningrum, dan Dendy Prasetya yang diduga terlibat korupsi Alquran,”
kata Zulkarnaen kepada Rakyat Kalbar ketika dihubungi via selular, Jumat
(1/2).
Ia khawatir kejadian ini sebuah konsep untuk meluluhlantakkan partai dengan aliran tertentu. Apalagi PKS selama ini dianggap sebagai partai paling bersih. “Partai nasionalis KPK tidak segarang itu,” ujarnya.
Zulkarnaen menambahkan, sekarang ini kalau dilihat dari fakta-fakta sebelumnya, hampir tidak ada partai yang bebas dari korupsi. Apakah korupsi itu untuk partai atau pribadi.
“Partai kita saat ini dalam kondisi sakit. Karena itu parpol harusnya punya penyuplai dana dari sumber yang halal. Apakah itu dari sumbangan yang dibenarkan atau lainnya,” sarannya.
Ia memastikan, ditetapkannya Presiden PKS sebagai tersangka oleh komisi yang dipimpin Abraham Samad akan sangat berpengaruh pada elektabilitas PKS di Pemilu 2014 mendatang. Akan muncul di benak publik bahwa PKS juga sama dengan partai lainnya yang bermasalah. “Suara PKS akan melorot dari pemilu sebelumnya,” tutur Zulkarnaen.
Karena itu, jika PKS ingin tetap mempertahankan citra baiknya harus solid di internal partainya. Segera mengambil langkah-langkah yang bisa menyelamatkan organisasinya.
Zulkarnaen menilai sejauh ini PKS cukup sportif menanggapi masalah yang tengah merundung pemimpinnya. Jika ada beberapa elite PKS menyebut kasus ini fitnah dan konspirasi, itu hanya bagian dari kekagetan. Pasalnya selama ini PKS dikenal partai bersih.
“Terlepas pada benar atau tidak nanti LHI tersangkut kasus ini, dan persepsi publik terhadap citra PKS akan memperburuk. Sanksi sosial dan hukuman publik relatif lebih berat terhadap PKS,” ujarnya. (http://www.aripimawan.com/hukum/94-kpk-kok-tebang-pilih.html, judul =KPK KOK TEBANG PILIH ? )
Ia khawatir kejadian ini sebuah konsep untuk meluluhlantakkan partai dengan aliran tertentu. Apalagi PKS selama ini dianggap sebagai partai paling bersih. “Partai nasionalis KPK tidak segarang itu,” ujarnya.
Zulkarnaen menambahkan, sekarang ini kalau dilihat dari fakta-fakta sebelumnya, hampir tidak ada partai yang bebas dari korupsi. Apakah korupsi itu untuk partai atau pribadi.
“Partai kita saat ini dalam kondisi sakit. Karena itu parpol harusnya punya penyuplai dana dari sumber yang halal. Apakah itu dari sumbangan yang dibenarkan atau lainnya,” sarannya.
Ia memastikan, ditetapkannya Presiden PKS sebagai tersangka oleh komisi yang dipimpin Abraham Samad akan sangat berpengaruh pada elektabilitas PKS di Pemilu 2014 mendatang. Akan muncul di benak publik bahwa PKS juga sama dengan partai lainnya yang bermasalah. “Suara PKS akan melorot dari pemilu sebelumnya,” tutur Zulkarnaen.
Karena itu, jika PKS ingin tetap mempertahankan citra baiknya harus solid di internal partainya. Segera mengambil langkah-langkah yang bisa menyelamatkan organisasinya.
Zulkarnaen menilai sejauh ini PKS cukup sportif menanggapi masalah yang tengah merundung pemimpinnya. Jika ada beberapa elite PKS menyebut kasus ini fitnah dan konspirasi, itu hanya bagian dari kekagetan. Pasalnya selama ini PKS dikenal partai bersih.
“Terlepas pada benar atau tidak nanti LHI tersangkut kasus ini, dan persepsi publik terhadap citra PKS akan memperburuk. Sanksi sosial dan hukuman publik relatif lebih berat terhadap PKS,” ujarnya. (http://www.aripimawan.com/hukum/94-kpk-kok-tebang-pilih.html, judul =KPK KOK TEBANG PILIH ? )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar