Minggu, 28 Juli 2013

Dorongan Pemberdayaan Intelijen Dalam Berpolitik

Sejak Al-Qur’an diturunkan, perintah Allah menyangkut bidang intelijen pun banyak tersurat dan tersirat dalam ayat-ayatnya.

Salah satu contoh ungkapan yang mengandung intelijen difirmankan Allah dalam QS. at-Thariq:15-16, “Sesungguhnya, orang kafir itu merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya. Dan Aku pun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya.” Masih banyak lagi riwayat-riwayat lain dalam Al-Qur’an tentang intelijen, atau kontraintelijen,, seperti dalam surah Yusuf (18), Al-Qashash (20). Peristiwa intelijen yang cukup berbobot dalam Al-Qur’an dapat disimak dalam QS Al-Kahfi: 66-82; QS Al-Taubah:5; QS Yunus:101, dan sebagainya.

Sungguh betapa hebatnya ayat-ayat itu jika dimengerti, dipahami dirasakan, dan diamalkan serta direvitalisasi. Adalah tugas kaum muslimin untuk merawat, memelihara, dan mengembangkannya, disesuaikan dengan perkembangan zamannya.

Ini adalah visi Al-Qur’an menyongsong dinamika zaman. Al-Qur’an itu adalah diperuntukkan kepada setiap individu muslimin, tanpa kecuali untuk dilaksanakan. Tidak dibenarkan membuat celah atau mengebiri supaya dapat menghindari dari kewajiban itu. Ayat-ayat di atas memerintahkan agar setiap muslimin berfungsi dalam intelijen.

Di masa Rasulullah, banyak para sahabat yang menerima ilmu intelijen dari beliau dan mengemban tugas-tugas intel serta pesan-pesan intel, baik berupa forcasting, analisis, dan kesimpulan untuk penyelidikan, penggalangan, dan pengamanan, sehingga security terjamin.

Sahabat Nabi seperti Huzaifah, Al-Hasan, Ali bin Abi Thalib, Abu Hurairah, Aisyah, Abu Bakar, Umar bin Khatab, Ibnu Umar putra Umar bin Khatab, dan masih banyak lagi yang memiliki keahlian khusus di bidang intelijen. Peranan intelijen diyakini memegang kendali menentukan dalam perkembangan Islam.

Di era reformasi dan globalisasi ini, intelijen Islam perlu dikembangkan dalam membangun ketahanan umat, bisnis syariah, dan lain-lain. Intelijen bukan lagi semata-mata monopoli dari satu atau beberapa institusi negara.

Sekarang ini saatnya umat Islam memainkan peranan penting intelijen dalam berpikir, bersikap, berperilaku, dan bertindak dalam kebijaksanaan berpolitik nasional dan internasional agar daya saing dan pertahanan umat Islam dapat ditingkatkan.
(http://www.suara-media.com/2011/05/revitalisasi-intelijen-islam.html, judul : Islam Mendorong Pemberdayaan Intelijen )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar