Minggu, 28 Juli 2013

Rahasia Mossad, Dinas Intelijen Pelindung Zionisme Israel

Mossad adalah dinas intelijen Israel yang dianggap momok bagi dunia Islam. Sepak terjang mereka di sejumlah negeri muslim membuat Mossad diakui sebagai salah satu dinas intelijen terbaik di dunia. Mossad artinya' lembaga yang bertanggung jawab untuk intelijen, misi penyamaran, dan kontra terorisme." (FX Sutopo,2008:127)

Aktivitas Mossad terbagi ke dalam 8 departemen, yaitu:

  1. Departemen Perencanan dan Koordinasi Operasional
  2. Departemen Pengumpulan. Ini adalah sebagian terbesar di Mossad. Departemen Pengumpulan bertugas mengatur spionase di luar negeri. Staf-staf di departemen ini bekerja dengan melakukan penyamaran, termasuk penyamaran diplomatik dan tidak resmi. Para opsir intelijen lapangan mereka disebut katsa, semacam agen di CIA. Sekitar 30 hingga 40 katsa beroperasi khususnya di Eropa dan Timur Tengah. 
  3. Departemen Aksi Politik. Departemen Aksi Politik bertanggungjawab untuk melakukan kerjasama dengan dinas-dinas intelijen luar negeri dan dengan negara-negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel.
  4. Departemen Sumber Daya
  5. Departemen Keuangan, Logistik dan Keamanan
  6. Departemen Pelatihan
  7. Departemen Riset, Operasional Teknis, dan Teknologi. Departemen ini bertugas dalam bidang produksi intelijen dan pengembangan alat-alat untuk aktivis Mossad;
  8. Departemen Psikologi. Departemen ini bertugas mengatur propaganda dan aktivis-aktivis desepsi.

Selain itu ada pula Divisi Khusus atau Metsada yang biasanya melakukan pembunuhan, operasi-operasi paramiliter, sabotase, dan perang psikologis. Mosad mempunyai agen-agen di negara-negara yang penting di seluruh dunia, termasuk di negara-negara arab.

Agen-agen Mossad paling banyak berada di AS, tempat mereka memainkan peranan penting dalam mengarahkan kebijakan AS tentang Timur Tengah.

Aktivitas Mossad beragam, dari operasi tersembunyi seperti mengamati orang dan organisasi, memanipulasi jurnalis, politisi, dan organisasi, hingga menculik dan membunuh orang. Mossad juga sering dianggap sebagai salah satu organisasi intelijen yang paling efektif dan mengumpulkan informasi yang sangat baik di dunia.(FX Sutopo,2008:134)

Pada Maret 1990, agen-agen Mossad kembali beraksi. Kali ini korbannya adalah ilmuwan Kanada, Gerald Bull, yang merancang senjata super untuk Irak. Dia dibunuh di apartemennya di Brussel, Belgia. Pembunuhan ini berhasil menghentikan proyek pembuatan senjata tersebut. (FX Sutopo,2008:135)

Bagaimana sebenarnya Mossad merekrut anggota-anggotanya:
Harian Al-Hayat dan televisi Libanon, LBC, pernah mewawancarai orang-orang Palestina yang menjadi agen Mossad, dan sekarang ditawan oleh pemerintah Palestina.

Mereka telah menyebabkan terbunuhnya sejumlah mujahidin. Dalam sebuah wawancara, salah seorang agen mengungkapkan cara perekrutan serta peranan yang mereka lakukan dalam memantau para mujahidin dan memicu fitnah lewat perselisihan, perpecahan, dan kebencian demi merealisasikan kepentingan strategis zionisme.

Wawancara ini diterbitkan oleh tabloid An-nas nomor 127 mengutif harian Al-Hayat yang diterbitkan di London dan juga ditayangkan oleh agen ini.

Menurut wawancara tersebut, para agen awalnya tertarik dengan iklan di koran lokal tentang adanya pusat studi strategis kemasyarakatan yang bertempat di Singapura. Lembaga itu membutuhkan reporter di Tepi Barat untuk melakukan studi sosial dan publisistik tentang lingkungan, kemiskinan, dan lain-lain.

Mereka lalu mengirimkan biodata dan ijazah. Setelah dua pekan, datang balasan penerimaan di lembaga  tersebut yang ternyata dikendalikan oleh Mossad dan dilaksanakan oleh orang-orang Palestina yang bekerja sama dengan zionisme Israel untuk merekrut orang Arab-Palestina dengan cara yang tidak terpikir oleh siapapun.

Mereka lalu diminta untuk menyiapkan laporan kemasyarakat strategis dengan imbalan uang yang cukup banyak. Pusat Studi Strategis palsu itu kemudian meminta tambahan laporan-laporan sensitif dan mereka memenuhinya dengan teratur.

Dengan memerhatikan permintaan-permintaan itu, mereka mengetahui bahwa lembaga ini ada di bawah Mossad. Tapi, mereka tidak bisa mundur, karena sudah memberikan laporan-laporan yang sangat sensitif tentang keamanan nasional, tokoh-tokoh mujahidin, posisi tempat tinggal mereka, dan keberadaan mereka. Informasi ini memudahkan mereka untuk membunuh para mujahidin terbaik dari Hamas dan Jihad Islam.

Kondisi berkembang sedikit demi sedikit sampai permainan ini tersingkap dan mereka diberi lisensi untuk menemui orang-orang penting di Tel Aviv. Disana, mereka disambut di sebuah hotel bintang lima. Mereka diberi seluruh sarana kenikmatan, tapi ternyata mereka direkam ketika berada dalam kondisi memalukan dengan seorang perempuan. Hal ini sebagai salah satu cara memperbudak dan mengendalikan mereka dikemudian hari.

Dari sini pekerjaan menjadi lebih akurat. Mereka dilatih seluruh dasar kerja intelijen. Komunikasi mereka dilakukan lewat internet dan mengirim informasi lewat telepon seluler yang mereka dapatkan.

Dari sini, mereka mulai mengumpulkan informasi yang paling akurat dan vital tentang tokoh-tokoh intifadhah secara rutin. Posisi sebagai reporter, misalnya, membuat mereka dapat bergabung dengan seluruh unsur mujahid.

Mereka bisa mendapatkan informasi yang sangat penting karena dianggap sebagai pejuang. Karena kedekatan mereka dengan para pemimpin perlawanan dan pantauan mereka terhadap posisi gerakkan dan tempat tidur mereka, maka banyak pembunuhan dilakukan melalui pesawat, penangkapan malam hari, atau dengan menembak kendaraan. (FX Sutopo,2008:146)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar