BEKISTING ( ARTI DAN URAIAN ).
Kayu adalah material yang telah lama
digunakan sebagai bahan bekisting untuk pekerjaan struktur beton
bertulang. Sebagian besar kayu yang digunakan selama ini telah berperan
merusak hutan. Hutan semakin lama semakin berkurang dengan cepat. Kayu
pun semakin langka. Mari berhemat kayu…
Untuk mendapatkan beton dengan ukuran tertentu, adonan ini dituangkan ke dalam cetakan. Cetakan beton inilah yang disebut bekisting (berasal dari bahasa Belanda).
Kayu Untuk Bekisting
Pada pekerjaan proyek konstruksi
terutama pekerjaan struktur beton bertulang, kayu diperlukan sebagai
bahan utama pembuatan bekisting untuk membentuk dimensi beton. Bekisting
ini akan membentuk dimensi elemen struktur kolom, balok, plat, dinding,
listplank, dan lain-lain sesuai dengan dimensi rencana. Sejauh ini di
Indonesia, material yang digunakan sebagai bekisting terutama adalah
kayu. Kayu pada bekisting digunakan sebagai konstruksi penahan beban
sementara dan sebagai pembentuk dimensi atau permukaan elemen struktur
beton bertulang.
Kayu bekisting semakin lama semakin
sulit untuk didapat. Penyebab utamanya adalah bahwa sumber bahan baku
kayu bekisting yakni hutan semakin terbatas dan berkurang disamping
kebutuhan akan kayu itu sendiri semakin hari semakin meningkat. Maraknya
penebangan liar dan perubahan fungsi lahan menyebabkan luas hutan
berkurang dengan cepat. Dampak lebih serius akibat berkurang dengan
cepatnya hutan adalah pada pemanasan global (Global Warming).
Isu pemanasan global telah menjadi isu
utama yang menyebabkan penggunaan sumber daya hutan untuk industri
semakin tertekan. Akibatnya penggunaan kayu hasil hutan menjadi sangat
dibatasi. Isu ini semakin lama akan semakin luas yang berarti pula
pemanfaatan hasil hutan termasuk kayu untuk bekisting akan semakin
sulit.
Menghemat Kayu
Sebagai salah satu langkah untuk
mengurangi penggunaan kayu adalah dengan menghemat kayu itu sendiri.
Berdasarkan pengalaman, langkah penghematan dapat dilakukan dengan
beberapa cara sebagai berikut:
A. Perencanaan Bekisting
Untuk membuat bekisting harusnya dibuat
suatu perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik ini akan menghasilkan
suatu kebutuhan akan kayu yang paling efisien. Pada bagian kayu yang
menopang beban yang tidak besar, dapat digunakan jenis kayu yang
sesuai. Kayu juga jangan sampai memikul beban melebihi kapasitasnya
karena akan membuat kayu lebih cepat rusak. Kayu sebagai penopang beban
akan direncanakan cukup memadai . Potongan-potongan kayu atau panel kayu
akan direncanakan seseragam mungkin agar mengurangi pemotongan yang
tidak efisien.
B. Metode Bekisting
Termasuk dalam metode bekisting ini
adalah teknik untuk fabrikasi, memasang, membongkar, dan memasang
kembali. Fabrikasi harusnya juga direncanakan dengan baik. Potongan kayu
atau panel kayu harus dipotong sedemikian sisa material yang tidak
terpakai atau waste sesedikit mungkin. Pemasangan kayu juga harus
direncanakan gampang dibongkar agar kayu tidak cepat rusak. Pembongkaran
bekisting harus dilakukan hati-hati agar kayu tidak cepat rusak
sehingga umur pemakaian kayu dapat lebih panjang.
C. Reuse
Maksudnya adalah potongan kayu harus
semaksimal mungkin dapat digunakan kembali. Potongan kayu yang rusak
harus dicek apakah dapat dipergunakan kembali untuk ukuran yang lebih
kecil dengan memotong bagian kecil dari potongan kayu tersebut. Begitu
juga dengan panel kayu plywood.
D. Menggunakan Kayu Mutu Tinggi
Saat ini banyak tersedia kayu dengan mutu lebih tinggi dan lebih tahan lama. Kayu tersebut tentu tidak gampang rusak. Sehingga dapat digunakan berulang kali dengan umur pemakaian yang lebih lama. Hampir semua produsen sistem bekisting seperti PCH, PERI, MESA, Ulma, dll memproduksi kayu ini. Walaupun biaya lebih mahal, namun dengan efisiensi pemakaian yang tinggi, tentu berpeluang untuk menjadi lebih murah secara keseluruhan.
E. Menggunakan Sistem Precast
Sistem precast adalah sistem pengecoran
beton yang dilakukan di tempat yang lain, dimana beton tersebut kemudian
baru dipasang ke lokasi struktur yang direncanakan. Sistem precast akan
membuat penggunaan bekisting sangat irit. Hal ini disebabkan karena
tidak dilakukan pembongkaran bekisting atau sedikit sekali dilakukan
pembongkaran bekisting. Akibatnya bekisting menjadi sangat awet terlebih
dengan perawatan yang memadai.
F. Menggunakan Plywood yang Dilapisi Polyfilm
Berdasarkan ada tidaknya lapisan
pelindung permukaan, plywood dibagi atas dua jenis yaitu yang dilapisi
oleh polyfilm dan yang tidak dilapisi polyfilm. Plywood yang dilapisi
polyfilm memiliki keawetan yang lebih tinggi sehingga dapat digunakan
berulang kali dan lebih lama dibandingkan yang tidak dilapisi polyfilm.
G. Perawatan Material Kayu
Kayu yang ada baik dalam bentuk stok
maupun yang telah terpakai akan memiliki umur yang lebih panjang apabila
dirawat dengan baik. Kayu sebaiknya dilindungi dari cuaca karena
perubahan cuaca akan membuat kayu cepat lapuk.Perlindungan kayu terhadap
cuaca dapat dilakukan dengan menempatkan kayu pada daerah terlindung
dari panas matahari dan hujan misalnya dalam gudang atau melindungi
tumpukan kayu dengan menggunakan terpal.
H. Pengawetan Material Kayu
Pada bagian tertentu kayu bekisting
seperti balok pikul, pada dasarnya menjadi bagian yang paling sering
digunakan dan tidak mengalami kerusakan akibat proses bongkar pasang
bekisting (mekanis). Balok pikul mungkin menjadi rusak hanya karena
faktor cuaca ataupun faktor non-mekanis. Untuk itu dapat dilakukan
pengawetan kayu bagian tertentu dari bekisting agar kayu lebih tahan
lama. Pengawetan dapat dilakukan dengan merendam kayu ke dalam cairan
khusus.
I. Melakukan Redesign
Salah satu redesign yang menghasilkan
penghematan kayu yang cukup besar adalah dengan melakukan redesign
terhadap sistem pelat lantai. Secara konvensional, sistem pelat lantai
dan bekistingnya akan terdiri dari bekisting pelat dan tulangan bawah
lantai. Sistem tersebut dapat diredesign dengan menggunakan material
pengganti spandeck, smartdeck, bondeck, dan sejenisnya. Material
tersebut telah secara cerdas mengganti kebutuhan bekisting pelat dan
tulangan beton pelat lantai sekaligus. Redesign lain yang berpotensi
sering dapat dilakukan adalah dengan mengganti elemen struktural
listplank yang kemudian akan berfungsi sebagai penutup plafon, dengan
sistem plafond. Hal ini berarti tidak diperlukan lagi listplank sebagai
struktur. Sistem struktur listplank akan diredesign menjadi elemen
non-struktural.
J. Menggunakan Material Lain
Saat ini sudah mulai banyak dijumpai
sistem bekisting tertentu yang sudah tidak menggunakan material kayu. Di
Indonesia umumnya digunakan baja dalam bentuk pelat atau bentuk lain.
Sistem bekisting kolom MESA atau disebut Adjustable steel faced column
form merupakan bekisting yang menggunakan material baja. Sama sekali
tidak menggunakan kayu dan sangat tahan lama hingga 400 kali pakai.
Dengan jumlah kali pakai sangat sangat tinggi, tentu secara ekonomis
akan lebih hemat.
Bekisting untuk pembuatan beton kolom dibangun dengan cara menyatukan papan-papan kayu menjadi berbentuk segiempat, di tempat akan diletakkan kolom. Papan kayu ini harus dipasang dalam posisi yang tidak memungkinkan papan tersebut melengkung karena pengaruh matahari. Karena itu papan kayu ini biasanya disangga oleh balok-balok kayu di bagian luarnya. Papan-papan ini juga harus disusun dalam cara yang memudahkan pembongkaran nantinya, tanpa merusak kayu-kayu tersebut sehingga bisa digunakan kembali.
Setelah bekisting jadi, adonan beton dituangkan ke dalam bekisting dan didiamkan sampai kering/mengeras. Setelah itu, bekisting dilepaskan.
Berdasarkan pengalaman dan
pengamatan, faktor terbesar yang mungkin sangat berpengaruh dalam
menghemat kayu adalah Perencanaan, Proses Pembongkaran bekisting yang
hati-hati, review design, dan penggunaan material jenis lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar