Kepahitan...
Ibrani 12:15
Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
Setiap dari kita harus bersiap untuk menghadapi kekecewaan dalam hidup kita. Kita akan kecewa pada manusia. Kita akan kecewa pada keadaan. Bahkan kita, orang Kristen, juga akan kecewa pada pendeta dan gereja kita.
Tanpa mengetahui bagaimana kita menghadapi masalah ini, maka hidup kita akan penuh dengan kepahitan. Kepahitan akan datang saat kita gagal menghargai kasih karunia Allah yang mengampuni kita. Kita melupakan kasih karunia dan gagal mengampuni orang lain.
Bagaimana cara kita menghindari kepahitan? Jawabannya ada pada salib. Salib adalah lambang penyangkalan diri, pengampunan, dan meninggalkan apa yang di belakang kita.
Dengan menyangkal diri, kita membuang ‘hak' kita untuk membalas. Dengan mengampuni, kita melepaskan energi positif. Dan dengan menghapuskan masa lalu, kita memandang masa depan yang dipenuhi berkat Allah, dalam hidup yang manis dan bebas dari kepahitan.
Jadi tinggalkanlah kepahitan, dan biarkan kasih karunia-Nya yang berlimpah menggantikannya.
Ketika kepahitan meninggalkan Anda, maka sukacita akan menjadi milik Anda seutuhnya.
Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
Setiap dari kita harus bersiap untuk menghadapi kekecewaan dalam hidup kita. Kita akan kecewa pada manusia. Kita akan kecewa pada keadaan. Bahkan kita, orang Kristen, juga akan kecewa pada pendeta dan gereja kita.
Tanpa mengetahui bagaimana kita menghadapi masalah ini, maka hidup kita akan penuh dengan kepahitan. Kepahitan akan datang saat kita gagal menghargai kasih karunia Allah yang mengampuni kita. Kita melupakan kasih karunia dan gagal mengampuni orang lain.
Bagaimana cara kita menghindari kepahitan? Jawabannya ada pada salib. Salib adalah lambang penyangkalan diri, pengampunan, dan meninggalkan apa yang di belakang kita.
Dengan menyangkal diri, kita membuang ‘hak' kita untuk membalas. Dengan mengampuni, kita melepaskan energi positif. Dan dengan menghapuskan masa lalu, kita memandang masa depan yang dipenuhi berkat Allah, dalam hidup yang manis dan bebas dari kepahitan.
Jadi tinggalkanlah kepahitan, dan biarkan kasih karunia-Nya yang berlimpah menggantikannya.
Ketika kepahitan meninggalkan Anda, maka sukacita akan menjadi milik Anda seutuhnya.
By Hermawan Soediro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar