Jumat, 02 Agustus 2013

@Triomacan 2000 Diduga Layani Pesanan Politik Demi Uang

Rizavan Shufi Thoriqi
@Triomacan 2000 Diduga Layani Pesanan Politik Demi Uang
Akun Twitter Triomacan2000 (IST)
Jakarta - Setelah memunculkan isu mengenai perselingkuhan Istri Menko Syarif Hasan, Inggrid Kansil, Polisi terus menelusuri siapa pihak yang berada di balik akun twitter anonim @Triomacan2000.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, menjelaskan banyak motif terselubung yang memang sengaja dilakukan si pemilik akun ini, salah satunya terkait ekonomi. Diduga Si pemilik membantu seseorang untuk mencemarkan nama baik pihak tertentu untuk mendapatkan keuntungan.

"Asumsi begitu memang ada, motif ekonomi dan pesanan beberapa orang itu memang ada. Tapi kita masih selidiki," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (17/05/2013).

Selain itu, menurut Rikwanto, akun atas nama Ade Ayu S tersebut ingin eksistensinya diakui oleh masyarakat.

"Motifnya yang paling ringan ingin diperhatikan, ingin mendapat pengakuan jati diri mereka kemudian ingin meneruskan sebuah berita," jelasnya.

Akibat berbagai motif itulah, akun ini selalu memposting kabar yang belum terkonfirmasi kebenarannya.

"Sampai dengan sensasi dan juga menyudutkan seseorang melalui informasi yang disampaikan walaupun itu tidak benar," papar Rikwanto.

Sebagai informasi, postingan akun Twitter atas nama @Triomacan 2000 sering membuat berita heboh. Sebelum Menkop Syarief Hasan, akun itu juga pernah dilaporkan Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan, Marwan Effendy, Kepala BNP2TKI M Jumhur Hidayat, dan Staf Khusus Menteri Koordinator Perekonomian, Abdul Rasyid, atas pencemaran nama baik. Dan sampai saat ini, Rikwanto mengklaim sudah memanggil beberapa saksi di antaranya Raden Nuh, yang disebut-sebut sebagai salah satu admin.

"Setelah Raden Nuh diperiksa, diketahui bahwa akun tersebut memiliki admin lebih dari satu. Mereka tidak mengetahui bahwa orang-orang tersebut yang mengisi akun Twitter. Tapi penyidik sedang mencari siapa-siapa saja yang kerap menulis di akun tersebut," jelas Rikwanto. (RST/RST)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar