Kualitas Akademik Belum Tentu Menjamin Prestasi Kerja
Pada
saat ini banyak perusahaan milik negara maupun swasta yang membuka
lowongan pekerjaan dengan berbagai kualifikasi keahlian. Mulai dari
cleaning service sampai direktur, masing-masing bagian memiliki syarat
yang berbeda. Tiap perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan, pasti
mensyaratkan pendidikan tertentu misalnya pendidikan minimal SMU, D3,
atau S1. Namun sayangnya gelar pendidikan dan nilai ijazah kadang tidak sebanding dengan prestasi kerja. Kini nilai ijazah tidak bisa secara mutlak dijadikan tolok ukur untuk memperkirakan prestasi kerja calon pegawai, karena banyaknya penyalahgunaan ijazah bahkan membeli gelar dengan harga yang cukup mahal.
Sekalipun gelar dan nilai dalam ijazah
asli, tetap belum bisa dijadikan tolok ukur. Sebagian perusahaan ada
yang memberi kesempatan pegawainya untuk kuliah lagi untuk menambah ilmu
dan mendapat gelar yang lebih tinggi, dengan demikian diharapkan dapat
meningkatkan prestasi kerjanya. Namun sayangnya seringkali harapan itu
tidak sama seperti kenyataan yang terjadi, ketika gelar yang tinggi
tidak menambah prestasinya dalam bekerja.
Oleh sebab itu perusahaan yang membuka
lowongan pekerjaan selain mensyaratkan gelar pendidikan dan nilai
ijazah, mereka juga mensyaratkan mengenai pengalaman kerja
bagi para pendaftar. Karena orang dengan pengalaman kerja yang cukup
lama walaupun tingkat pendidikannya rendah, kadang memiliki prestasi
kerja yang lebih baik dari orang yang memiliki gelar yang lebih tinggi
tetapi belum pernah bekerja atau jam terbangnya masih sedikit. Selain
karena pengalaman kerja yang belum banyak, prestasi kerja yang rendah
juga dapat disebabkan oleh sumber daya manusianya. Banyak pegawai negeri
ataupun swasta baik yang baru ataupun yang lama seringkali
bermudah-mudah dalam melakukan amanah yang diberikan padanya. Bahkan
tidak sedikit yang melakukan pelanggaran baik yang ringan, sedang,
sampai berat. Hati yang kurang ikhlas membuat etos kerja yang naik
turun. Jika sekiranya menguntungkan maka akan bersungguh-sungguh dalam
bekerja, namun jika tidak mendapatkan keuntungan maka akan
bermalas-malasan.
Beberapa tahun belakangan ini, pendidikan Indonesia
mengalami kondisi yang kurang baik. Belum meratanya pendidikan di
wilayah Indonesia menjadikan banyak anak yang belum mendapatkan
pendidikan terutama di daerah pedalaman. Biaya pendidikan yang cukup
mahal juga menghalangi anak-anak berprestasi untuk tetap bersekolah.
Oleh sebab itu butuh perhatian yang serius terutama dari pemerintah
supaya pendidikan Indonesia dapat lebih maju dan berkembang. Selain itu
juga dibutuhkan pengawasan yang lebih ketat terhadap penyalahgunaan
ijazah (misalnya beredarnya ijazah palsu) yang dilakukan oleh
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab serta pemberian nilai ijazah
yang benar. Untuk meningkatkan prestasi kerja, maka ada baiknya para
pelajar yang akan lulus dibekali pengalaman kerja yang cukup. Mungkin
ada baiknya juga jika menentukan besar-kecilnya gaji pegawai disesuaikan
dengan prestasi kerja masing-masing pegawai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar