Rabu, 14 Agustus 2013

Pemilihan Karyawan Teladan: Apakah Diperlukan?

pemilihan karyawan teladanKompetisi adalah hal yang lumrah di muka bumi. Manusia terlahir sebagai makhluk kompetitif. Takdir ini akan selalu terbawa dalam naluri bawah sadar setiap manusia. Tanpa disadari, setiap orang akan menyukai adanya kompetisi dalam kehidupannya. Banyak pengusaha atau manajer yang berusaha memanfaatkan naluri berkompetisi dari staf mereka. Kompetisi mencari karyawan teladan dengan imbalan tertentu akan meningkatkan kinerja karyawan. Pertanyaanya, benarkah kita memerlukan kompetisi pemilihan karyawan teladan seperti ini? Menilik mentalitas kita yang menyukai kompetisi, jawaban tepat untuk pertanyaan di atas adalah YA. Dengan mengadakan kompetisi antar karyawan, akan ada beberapa keuntungan bagi kita.
1. Pemilihan karyawan teladan akan berimbas pada iklim kompetisi sehat yang berefek langsung dengan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Karyawan akan berusaha menampilkan performa terbaik mereka dalam rangka mendapatkan predikat sebagai teladan. Secara otomatis, kinerja mereka akan sama-sama terangkat dan akan meningkatkan produktifitas perusahaan .
2. Menjadi teladan artinya harus meningkatkan prestasi kerja. Peningkatan prestasi kerja tentu ditunjukkan dengan tingkat profesinalitas yang tinggi, pencapaian yang maksimal dan kesalahan yang terminimalkan. Artinya, hanya dengan memberikan penghargaan tertentu (bisa bernilai nominal atau hadiah lain), perusahaan justru akan mendapatkan peningkatan kinerja dari mayoritas karyawan. Karyawan akan berusaha meningkatkan prestasi kerja untuk menaikkan nilai diri sendiri di hadapan atasan.
3. Dengan menggunakan kompetisi internal sebagai motivasi kerja, diharapkan tidak ada lagi teman kerja tipe penjilat yang hanya nampak manis di hadapan atasan akan tetapis sesungguhnya memiliki kinerja yang rendah. Karyawan penjilat tidak memiliki motivasi kerja apapun kecuali mendapatkan keuntungan tanpa harus bekerja keras dan hasilnya pasti akan merugikan perusahaan. Dengan kompetisi antar karyawan yang ketat, tidak akan ada ruang bagi penjilat untuk bergerak karena prestasi hanya diukur dari kinerja masing-masing. Hal ini akan menjadi motivasi kerja yang positif bagi seluruh (atau setidaknya sebagian besar) karyawan perusahaan. Karyawan akan menuntut diri sendiri untuk menjadi seorang karyawan dengan nilai lebih guna mendapatkan penghargaan lebih dari perusahaan seperti hadiah atas keterpilihan sebagai teladan, bonus pekerjaan ataupun hadiah lain.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar