Inilah Keutamaan Menjaga Lidah
Tiada satu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS Qaaf [50]: 18)
Lidah tidak bertulang. Petatah itu
menggambarkan bagaimana lidah bisa membawa si pemiliknya menuju pintu
surga atau menuju pintu neraka. Bahaya yang ditimbulkan oleh lidah
sangat besar, dan petaka yang bermula darinya juga luar biasa. Abu Bakar
Ash-Shiddiq RA. Pernah memegang lidahnya sambil menangis dan berkata,
“Inilah yang mendatangkan berbagai bencana padaku.”
Lidah memiliki banyak “penyakit” yang
bisa membawa pemiliknya mendapatkan malapetakan seperti perkataan dusta,
gosip, adu domba, perkataan kasar, mencela, perkataan kotor, kesaksian
palsu, kata-kata laknat, cemoohan, merendahkan orang lain, dan
sebagainya. Karena itu tidak aneh jika banyak perkataan yang
menghantarkan pelakunya ke neraka, lantaran ia tidak bisa mengontrol
lidahnya, dan membiarkan kata-katanya liar.
Lidah laksana binatang buas yang amat
berbahaya, ular berbisa, dan api yang meluap-luap. Ibnu Abbas ra, pernah
berkata kepada lidahnya sendiri, “Wahai lidah, katakanlah yang baik
niscaya engkau akan meraih kebaikan. Atau diamlah, niscaya engkau akan
selamat. Semoga Allah merahmati seorang muslim yang menahan lidahnya
dari kehinaan, mengikatnya dari gosip, mencegahnya dari ucapan sia-sia,
dan menahannya dari kata-kata yang diharamkan.”
Dalam hadits shahih disebutkan bahwa
Rasulullah saw. bersabda kepada Mu’adz ra. sambil memegang lidah,
“Tahanlah ini!” Mu’adz berkata, “Apakah kami akan disiksa karena apa
yang kami ucapkan, wahai Rasulullah?” “Ibumu akan kehilangan dirimu
wahai Muadz. Tidaklah wajah orang-orang itu dilemparkan ke dalam api
neraka melainkan karena hasil perbuatan lidah mereka.” (HR Tirmidzi dan
Ahmad)
Namun begitu, lidah juga merupakan
sarana menuju kebaikan dan bisa mengantarkan pemiliknya ke pintu surga.
Maka, alangkah damainya orang yang senantiasa berzikir, memohon ampun,
memuji, bertasbih, bersyukur, dan bertobat kepada Allah dengan lidahnya.
Dan alangkah malangnya orang yang mengoyak kehormatan
manusia,
menodai kesucian, serta mendongkel nilai-nilai kebenaran.
Semoga Allah merahmati orang yang
berhati-hati dengan segala ucapannya, mengatur lirikan-lirikan matanya,
menghaluskan tutur katanya, dan menimbang-nimbang dahulu apa yang akan
diucapkan. Allah SWT berfirman, “Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya
melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.”
(Qâf
[50] : 18)
Dalam hadisnya, Rasulullah SAW juga
selalu mengingatkan umatnya untuk selalu menjaga kehormatan lidahnya
dalam berbicara. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa yang menjamin untukku apa yang terletak di antara dua
rahangnya (lidah), dan apa yang terletak di antara dua pahanya
(kemaluan), maka aku akan menjamin untuknya surga.” HR Bukhari dari Sahl
bin Sa’ad.
Patut kita sadari, melatih jiwa kita
untuk selalu melaksanakan perbuatan-perbuatan yang dianjurkan Allah SWT
dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya. Ya Allah, kami memohon pada-Mu
agar kami memiliki lidah-lidah yang
jujur dan hati yang bersih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar