Palembang Bangun Monorel Lebih Awal dari Jakarta
Kepastian soal pembangunan itu tertuang dalam memorandum of understanding (Mou) antara Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan PT True North Bridge Capital di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (22/1).
Alex optimistis pembangunan monorel tidak akan menemui kendala. Ia pun yakin proyek monorel Palembang mengungguli proyek serupa milik Pemerintah DKI Jakarta yang tak kunjung jalan.
“Kami akan membangun monorel untuk memaksimalkan pelayanan publik di Palembang. Saya mau langsung jadi walau pembangunan monorel limited budget, tapi saya akan menyinergikan pemerintah dan pihak swasta dengan berbagai program kebutuhan masyarakat. Kita mau mendahului Pak Jokowi,” kata Alex penuh semangat.
Alex mengatakan, dalam skema pembiayaan, pemerintah pusat dapat ikut serta memberi kucuran dana. Namun, sambil menunggu persetujuan pembiayaan tersebut, proyek monorel ini akan berjalan dengan dana dari Pemprov Sumsel, Pemkot Palembang, dan investor swasta.
“Walaupun dana dari pusat belum turun tetap dijalankan. Biaya dari pusat dibutuhkan untuk menurunkan harga tiket,” tegas Alex.
Proyek monorel Koridor 1 di Palembang membutuhkan waktu pembangunan paling lambat tiga tahun. Ini memungkinkan karena Sumsel telah memiliki segala aspek sumber daya yang ada untuk mendukung suksesnya proyek tersebut.
“Paling lama empat tahun, kalau bisa, malah saya usahakan bisa tiga tahun. Kita sudah punya segala yang dibutuhkan. Dana cukup, sumber daya manusia ada, dan keinginan besar,” tutur Alex yang sempat gagal menjadi gubernur di Jakarta pada pemilukada lalu.
Pembangunan monorel Palembang sendiri kata Alex Noerdin, melibatkan beberapa calon investor asal Korea Selatan dan Amerika Serikat, yaitu Hyundai Group, Korea Consultant Internatinal Group, Dohwa Group, dan STA Engineering Group.
Nantinya, monorel Palembang akan melayani empat koridor, masing-masing Koridor 1 (Masjid Agung-Jakabaring-Lingkar Selatan), Koridor 2 (Prameswara-Mayor Zen), Koridor 3 (Demang Lebar Daun-Patal Pusri), dan Koridor 4 (Masjid Agung-Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II).
TAK MASALAH
Budayawan yang juga pendukung Gubernur Jokowi, Ridwan Saidi mengatakan, tidak masalah jika Pemprov Sumatera Selatan ingin lebih dahulu membangun monorel. Sebab pemerintahannya sudah lebih dahulu terbentuk ketimbang Jokowi-Basuki yang baru 100 hari.
“Di Jakarta proyek monorel pasti dilaksanakan juga karena itu adalah kebutuhan angkutan massal untuk mengurangi beban jalan dan kendaraan pribadi,” katanya.
Ridwan sendiri mengaku bangga dengan Pemprov Sumsel yang sudah memahami proyek monorel. “Kita harus bangga kepada Pemprov Sumsel yang juga akan membangun monorel. Karena itu kita huga harus memberi semangat kepada Jokowi untuk terus bekerja demi perbaikan Jakarta ke depan,” katanya.
Proyek monorel di Jakarta yang sempat terbengkalai di era pemerintahan Fauzi Bowo, sebetulnya sudah ada sejak lama. Sekarang giliran Jokowi yang akan melanjutkan proyek itu.
“Kesalahannya ada pada pemerintahan Fauzi Bowo yang tidak jelas soal pembangunan monorel. Sekarang gilirang Jokowi masa harus disalahkan. Yang penting adalah bagaimana melanjutkan pembangunan proyek monorel itu,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar